Dark/Light Mode

Sukses Di Asia, INKA Garap Proyek Jalur KA Di Afrika Barat

Sabtu, 10 Oktober 2020 17:48 WIB
INKA siap bersaing di pasar global.
INKA siap bersaing di pasar global.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sukses di Asia, PT Industri Kereta Api  (INKA) (Persero) akan membangun proyek upgarding jalur kereta api (KA) di Afrika Barat. 

Jalur yang menghubungkan dua negara di Afrika Barat, yakni Mali dan Senegal ini dibangun untuk menekan biaya transportasi logistik yang selama ini sangat tinggi.

Direktur Utama INKA Budi Noviantoro menjelaskan pihaknya telah berkunjung ke Senegal dan berdiskusi dengan salah satu perusahaan di Afrika untuk membangun jalur kereta api dari Bamako (Ibu Kota Mali) sampai ke Dakar (Ibu kota Senegal) sepanjang jalur 1.023 kilometer.

"Kami akan membangun 1.203 kilometer upgrading jalur KA dari ibu kota Mali sampai ke Dakar.  Karena Mali tidak bisa keluar tanpa melalui pelabuhan Dakar," kata Budi dalam webinar bertajuk "Strategi BUMN Menembus Pasar Global" di Jakarta, Sabtu (10/10).

Baca juga : Dubes RI Di Addis Ababa Ngajar Virtual Di UIN Syarif Hidayatullah

Budi menjelaskan, pengerjaan jalur kereta api ini akan mendukung kegiatan logistik di kedua negara tersebut. Pasalnya, jalur KA di sana, sudah tidak beroperasi kembali.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan logistik hanya bisa ditempuh melalui jalur darat dengan truk yang memakan waktu hingga dua minggu. 

Hal ini yang membuat biaya transportasi di kedua negara menjadi sangat tinggi.

"Angkutan barang kalau pakai truk sampainya dua minggu, sehingga biaya mahal. Mereka sangat berharap KA masuk, operasi lagi di sana dan menghubungkan antara Mali dan Senegal," kata Budi.

Baca juga : Shandy Aulia Ngaku Pernah Jalani Dua Agama

Budi menerangkan, bahwa proyek di Afrika ini menjadi strategi bagi produsen kereta api dalam memasuki pasar global, di samping negara-negara Asia. 

Selain proyek KA Mali-Senegal, INKA juga tengah menyelesaikan kontrak untuk memasok lokomotif ke Zambia.

Dalam proyek tersebut, INKA mendapatkan pinjaman dari Pemerintah Swedia untuk mengikuti proses lelang untuk memasok 30 lokomotif. 

Ia berharap kontrak ini dapat diselesaikan pada akhir 2020

Baca juga : KPK Garap Komut Asabri Soal Korupsi Dirgantara

"Melalui loan dari Swedia, kami sedang proses. Mudah-mudahan akhir tahun kita bisa kontrak. Ada 30 lokomotif sekitar 90 juta dolar long-sale," kata Budi. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.