Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
IMF: Indonesia Berjuang Kendalikan Pandemi
Duh, 90 Juta Orang Bakal Jatuh Miskin
Kamis, 15 Oktober 2020 05:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dampak pandemi Covid-19 mengganggu kondisi ekonomi di hampir semua negara dunia. Termasuk Indonesia
Lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari minus 0,3 persen pada Juni lalu, menjadi minus 1,5 persen.
Menurut Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath, tak hanya Indonesia, hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini.
“Sementara negara berkembang di Asia, seperti India dan Indonesia tengah berjuang untuk membuat pandemi lebih terkendali,” tulis Gita dalam laporan World Economic Outlook (WEO) IMF, kemarin.
Baca juga : Kenaikan Kasus Sembuh di Jakarta Ungguli Kasus Baru
Untuk India, lanjut Gita, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar -10,3 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi China berada di zona positif yaitu 1,9 persen di 2020.
Sementara, ekonomi dunia atau global, IMF merevisi menjadi minus 4,4 persen sepanjang tahun 2020.
“Angka ini lebih sedikit dibandingkan proyeksi sebelumnya yang berada di minus 4,9 persen,” ujar Gita.
Kendati begitu, IMF memperkirakan pertumbuhan Indonesia akan meningkat hingga 6,1 persen tahun depan. Kemudian pada 2025, Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan 5,1 persen.
Baca juga : Masyarakat Awam Jadi Sasaran Empuk Pinjol
“Defisit transaksi berjalan Indonesia diperkirakan hanya mencapai 1,3 persen tahun ini. Tapi jumlah itu meningkat tahun depan menjadi 2,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sejalan dengan pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Gita mengatakan, krisis akibat pandemi Virus Corona masih jauh dari kata selesai. Ke depannya, tingkat ketersediaan lapangan kerja juga masih jauh dari posisi sebelum pandemi.
Selain itu, pasar tenaga kerja akan dipenuhi pekerja berpenghasilan rendah, kaum muda dan wanita. “IMF memperkirakan 90 juta orang akan jatuh miskin,” ujar Gita.
Menurut dia, ini adalah krisis terburuk. Karenanya, diperlukan inovasi yang signifikan di bidang kebijakan. Baik di tingkat nasional maupun internasional untuk pulih dari bencana ini.
Baca juga : Frisian Flag Indonesia Dorong Peran Guru dan Orang Tua terhadap Literasi Gizi
Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah merevisi pertumbuhan ekonomi pada 2020 minus 1,7 persen hingga 0,6 persen tahun ini.
Angka ini direvisi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020. “Kita optimis ekonomi Indonesia pulih pada kuartal III, karena pemerintah menggelontorkan belanja dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di antaranya untuk kesehatan, bantuan sosial dan dukungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” tegasnya. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya