Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung Energi Ramah Lingkungan

PLN Siap Konversi 5.200 PLTD Ke Pembangkit Energi Baru Terbarukan

Senin, 2 November 2020 15:58 WIB
Dirut PLN Zulkifli Zaini. (Dok. PLN)
Dirut PLN Zulkifli Zaini. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) meluncurkan program Konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke pembangkit baru yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

Program ini sekaligus mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon dan mencapai bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Peluncuran program dilakukan langsung oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Republik Indonesia, Ego Syahrial, Senin (2/11).

“Pemerintah emberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PLN yang selalu mendukung mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi di Indonesia dengan terus berpartisipasi meningkatkan penggunaan EBT,” ucap Ego.

Baca juga : Pertamina Kilang Cilacap Distribusikan Energi Baru Terbarukan Ke Lingkungan Sekitar

Saat ini, ada sekitar 5.200 unit mesin PLTD PLN yang terpasang di wilayah Indonesia, dan tersebar di 2.130 lokasi. Jumlah tersebut berpotensi untuk dikonversi ke pembangkit berbasis EBT kurang lebih sekitar 2 gigawatt (GW).

Program Konversi PLTD menuju pembangkit EBT ini akan dilakukan secara bertahap.

“Ini merupakan upaya strategis PLN untuk mendorong bauran energi baru terbarukan guna meningkatkan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan,” ucap Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini.

Selain, meningkatkan bauran EBT, konversi PLTD ke EBT ini juga akan meningkatkan ketahanan energi nasional, karena tidak lagi mengandalkan Bahan Bakar Minyak yang sebagian besar masih diimpor.

Baca juga : UEA Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Bukan hanya dari sudut pandang operasi bisnis PLN yang lebih efisien lanjut Zulkifli, tetapi juga akan mengurangi belanja negara di sektor Bahan Bakar Minyak yang sebagian besar diimpor.

"Demikian pula sejalan dengan program Pemerintah untuk membangun Indonesia sentris maka listrik akan hadir merata sampai ke pelosok tanah air,” tutur Zulkifli.

Manfaat besar terutama di daerah terpencil setelah beralih ke EBT, selain ramah lingkungan, listrik tersedia 24 jam akan membuka peluang pembangunan ekonomi baru dalam skala lokal.

Sejumlah potensi sumber daya alam yang menjadi komoditas andalan daerah dapat tumbuh karena ketersediaan listrik yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Baca juga : Masifkan Pertanian Ramah Lingkungan, Petani Di Bantul Kembangkan APH

Industri wisata, perikanan, agrobisnis, terbukanya jaringan telekomunikasi akan hadir sampai ke pelosok Pada tahap pertama, PLN akan melakukan konversi terhadap PLTD di 200 lokasi dengan kapasitas 225 Megawatt (MW).

Konversi tahap awal ini dilakukan dengan memilih mesin PLTD yang telah berusia lebih dari 15 tahun dengan mempertimbangkan kajian studi yang telah dilakukan oleh PLN.

Sementara, pada tahap kedua dan ketiga masing-masing 500 MW dan 1.300 MW. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.