Dark/Light Mode

Pertama Di Kawasan Arab

UEA Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Minggu, 2 Agustus 2020 14:18 WIB
Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah di Abu Dhabi, ibukota UEA, hasil kerjasama dengan Korea Electric Power Corporation (KEPCO), BUMN dari Korea Selatan. (Foto: Kedubes UEA Jakarta)
Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah di Abu Dhabi, ibukota UEA, hasil kerjasama dengan Korea Electric Power Corporation (KEPCO), BUMN dari Korea Selatan. (Foto: Kedubes UEA Jakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Uni Emirat Arab (UEA) telah mengeluarkan izin operasi untuk reaktor nuklir pertamanya. Ini menjadi pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di wilayah Arab dan ke-33 di dunia.

Pembangkit listrik tenaga nuklir yang diberi nama Barakah ini terletak di Abu Dhabi, ibukota UEA. Proyek reaktor nuklir ini dibangun melalui kerja sama dengan Korea Electric Power Corporation (KEPCO), BUMN dari Korea Selatan. UEA menjadi negara satu-satunya yang telah membeli reaktor KEPCO.

"Hari ini kami menyatakan, UEA sukses mengoperasikan reaktor nuklir pertama untuk perdamaian di dunia Arab pada Pembangkit Nuklir Barakah di Abu Dhabi," ujar Mohammed bin Rashid, wakil presiden dan pemimpin Kota Dubai, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Sabtu (1/8).Tujuannya, lanjut Mohammed, adalah mengoperasikan empat pembangkit nuklir yang akan menyediakan seperempat energi yang dibutuhkan negara, dapat diandalkan, dan bebas emisi.

Dari pernyataan resmi Kedutaan Besar UEA di Jakarta disbeutkan, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah adalah proyek bersejarah yang meningkatkan peran utama UEA dalam transisi energi bersih global. Pembangkit listrik Barakah akan memiliki empat reaktor dengan total kapasitas 5.600 megawatt. Saat beroperasi penuh, pembangkit listrik bertenaga nuklir ini akan memenuhi hingga 25% dari permintaan listrik nasional.

Baca juga : Smartfren Dan Yayasan Muslim Sinar Mas Serahkan Hewan Kurban Ke Warga Kebon Sirih

Selain itu, kehadiran pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah itu juga mencegah pelepasan 21 juta ton emisi karbon setiap tahun, yang setara dengan menghilangkan 3,2 juta kendaraan yang menghasilkan polusi udara.

Awalnya, proyek pembangunan reaktor pertama ini akan dibuka pada 2017, tapi proyek tersebut mengalami penundaan beberapa kali.

UEA melalui Emirates Nuclear Energy Corporation (ENEC) telah mengembangkan Program Energi Nuklir Damai, sesuai standar internasional tertinggi untuk keselamatan, keamanan, transparansi, dan non-proliferasi nuklir.

ENEC memberikan Kontrak Perdana untuk pembangunan pembangkit listrik Barakah kepada KEPCO pada 2009. Kontrak tersebut bernilai $20 miliar. KEPCO sendiri memiliki lebih dari 40 tahun pengalaman dan keahlian dalam membangun dan mengoperasikan pembangkit energi nuklir.

Baca juga : Tina Toon Berani Kritik Mas Nadiem

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah bukan hanya menjadi pembangkit listrik saja, tetapi juga menjadi stimulus sosial, pendidikan, dan ekonomi.

Sejak pengembangannya, Program UEA, melalui pengembangan ENEC dan Otoritas Federal untuk Peraturan Nuklir (FANR) telah berkontribusi pada kemampuan UEA untuk bekerja di beberapa bidang baru seperti kedokteran nuklir, program luar angkasa dan teknik nuklir.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah adalah contoh dari kemampuan negara dalam mengembangkan proyek internasional berskala besar yang aman, terlepas dari pandemi COVID-19 saat ini.

Reaktor unit pertama telah berhasil beroperasi awal bulan ini. Ini menjadi langkah penting dalam menghasilkan listrik bersih menggunakan energi nuklir di UEA untuk pertama kali dalam sejarahnya.

Baca juga : Hong Artha: Saya Bukan Penjahat Negara, Tau Nggak?

Sementara konstruksi reaktor Unit kedua sudah selesai dan sedang menjalani persiapan operasionalnya. Penyelesaian konstruksi keseluruhan dari pembangunan empat pembangkit listrik itu akan mencapai 94% pada Mei 2020.

Teknologi energi nuklir yang dikembangkan pada reaktor pembangkit listrik Barakah yakni uranium ditambang, lalu diproses dan dibuat menjadi pelet kecil seukuran kuku orang dewasa. Setiap pelet uranium mengandung jumlah energi yang sama dengan satu ton batubara dan 474 liter minyak mentah. (Kedubes UEA/Deutsche Welle/RUS)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.