Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sukses Gelar Forum Engineering, WIKA Sabet Rekor MURI

Jumat, 13 November 2020 23:09 WIB
Manajer Operasional MURI Andre Purwandono memberikan piagam MURI kepada Direktur QHSE, Rudy Hartono (kiri). (Foto: ist)
Manajer Operasional MURI Andre Purwandono memberikan piagam MURI kepada Direktur QHSE, Rudy Hartono (kiri). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk alias WIKA sukses menghelat Web Seminar Virtual Forum Engineering (Foreng) ke-11. Acara yang mengusung tema “Smart City for Sustainable Urban Development” itu digelar di WIKA Tower, Jakarta, 9-12 November 2020.

Lokakarya keteknikan yang rutin diadakan oleh Perseroan setiap tahunnya ini, dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Guru Besar ITB Ofyar Z. Tamin, Guru Besar Fakultas Teknik UI, Iwa Garniwa dan narasumber kunci lainnya.

Tampil pula para pembicara internasional, civitas akademika dari seluruh perguruan tinggi terbaik di Tanah Air termasuk Board of Management global platform software provider (ArchiCAD, Autodesk, Leica, Glodon, Allplan, Bentley System, Terra Drone, Aveva, Microsoft, Google, dan lain-lain) serta Bina Konstruksi, BNI, dan Sekolah.mu 

Baca juga : Live Streaming 30 Jam, Raffi-Nagita Dapat Rekor MURI

Animo positif peserta Foreng tampak dalam 4 hari penyelenggaraan sejak Senin (9/11). Lebih dari 100.000 peserta berpartisipasi dalam webinar hingga Kamis (12/11). Hal itu pun, membuahkan apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Forum Engineering ke-11, dinobatkan sebagai Seminar dan Lokakarya Keteknikan secara Daring Terlama dan dengan Peserta Terbanyak. Piagam pemecahan rekor diberikan langsung oleh Andre Purwandono, Manajer Operasional MURI kepada Direktur QHSE, Rudy Hartono.

“Terima kasih atas atensi dan dukungan besar yang diberikan. Semoga ini akan memacu kami untuk terus berkinerja semakin baik lagi,” ujar Rudy.

Smart City

Baca juga : Kemendagri Bakal Gelar Lomba Inovasi Daerah Sambut New Normal

Pada workshop hari ke-4, Kamis (12/11), Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono berkenan hadir dan menyampaikan keynote berkenaan dengan Smart City. Dalam paparan singkatnya, Basuki menyampaikan bahwa memasuki era industri 4.0, Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada tantangan dalam pembangunan perkotaan.

Apa saja? Yaitu kepadatan penduduk, fasilitas medis, transportasi publik, ruang terbuka hijau, pusat komunitas, prasarana dan sarana dasar perkotaan, serta implementasi kota pintar itu sendiri, termasuk dengan pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung.

Ke depan lanjut Menteri PUPR, sebuah kota yang sudah eksis atau kota baru harus dipastikan memiliki dukungan infrastruktur pemukiman memadai, yang menjamin 3 hal mendasar: livelable (layak huni bagi penduduknya); resilience (daya tahan dan adaptasi terhadap perubahan); smart city (Kota mandiri yang bisa memadupadankan interaksi dan kebutuhan TIK (teknologi, informasi, komunikasi) untuk meningkatkan kualitas layanan pemerintah dan kesejahteraan warga).

Baca juga : Status Wabah Corona Diperpanjang, KAI Tawarkan Refund Tiket

“Forum Engineering adalah intelektual exercise yang merupakan never ending process. Foreng akan menjadi kompas bagi WIKA untuk memajukan perusahaan di bidang konstruksi sehingga mampu bersaing di dalam ataupun luar negeri,” ujar Basuki.

Senada dengan Basuki, dukungan pada Forum Engineering juga datang dari Gubernur Provinsi Jawat Barat Ridwan Kamil. Kang Emil, demikian ia kerap disapa publik, mengapresiasi Forum Engineering yang diselenggarakan oleh WIKA. Menurutnya, Smart City saat ini adalah kebutuhan karena ia merupakan otomatisasi lebih lanjut dari operasi kota dalam menciptakan aksesibilitas yang lebih baik ke ekosistem dan alat digital untuk penduduk dan meningkatkan pengalaman layanan pemerintah.

Smart city memiliki tiga fungsi, yakni to observe, to control, dan to connect. Pertama, to observe yaitu untuk melihat situasi, seperti situasi sosial masyarakat. Kedua, to control yaitu untuk birokrasi ke dalam. Ketiga, adalah smart city digital ini to connect,yakni untuk mengoneksikan antara warga dengan pemerintahannya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.