Dark/Light Mode

Gelar Festival, Edhy Ingin Kerek Ekspor Mutiara

Kamis, 14 November 2019 19:14 WIB
Menteri KKP Edhy Prabowo (kedua kanan), dalam konferensi pers penyelenggaraan Indonesian Pearl Festival ke-8, Kamis (13/11). (Foto: Humas KKP)
Menteri KKP Edhy Prabowo (kedua kanan), dalam konferensi pers penyelenggaraan Indonesian Pearl Festival ke-8, Kamis (13/11). (Foto: Humas KKP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), akan menggelar Indonesian Pearl Festival ke-8 pada 21-24 November 2019.

Festival yang fokus mengangkat South Sea Pearl ini diadakan di Atrium Lippo Mall Kemang. Ajang ini bertujuan meningkatkan ekspor dan untuk memperkuat pasar mutiara di dalam negeri.

Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, penyelenggaraan Indonesian Pearl Festival sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, untuk mengoptimalkan pengembangan berbagai pembudidayaan sektor kelautan dan perikanan.

"Festival Mutiara ini tidak kalah penting dalam konteks pengembangan budidaya, yang diperintahkan Presiden untuk meningkatkannya," katanya dalam konferensi pers di kantornya Jakarta, Kamis (14/11).

Baca juga : Menteri Edhy Mau Genjot Ekspor Ikan ke China

Mutiara merupakan salah satu sumber daya laut penghasil devisa yang cukup besar. Mutiara juga telah terkenal ke berbagai penjuru dunia, dan telah menjadi komoditas perdagangan primadona sejak dulu.

Saat ini, Indonesia merupakan negara penghasil mutiara terbesar kelima di dunia. Walaupun ekspor mutiara Indonesia ternyata masih kalah dibandingkan dengan negara lain, seperti Hong Kong, China, Jepang, dan Polinesia Prancis.

Dalam setahun, nilai ekspor mutiara Indonesia bisa mencapai 47 juta dolar AS. Angka ini bisa lebih tinggi, bila potensi budidaya mutiara dikembangkan lagi.

"Festival ini bisa memperluas jaringan dan bisnis pemasaran, dengan konsep business to business dan business to consumer,” tuturnya.

Baca juga : Soal Investasi, Luhut: Saya Yang Eksekusi

Edhy berharap, penyelenggaraan Indonesian Pearl Festival ini dapat memacu semangat pembudidaya mutiara di berbagai daerah, untuk mengembangkan mutiara. Event ini diramaikan oleh 32 stan, yang diikuti berbagai daerah penghasil mutiara seperti Sulawesi Utara.

Edhy berjanji akan mendukung upaya dari asosiasi pembubidaya mutiara. "Secara prinsip, kami tak akan biarkan Asbumi sendirian," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Asbumi Anthony Tanios mengatakan, para pengusaha Asbumi ingin memperkenalkan bahwa mutiara jenis South Sea Pearl, jauh lebih unggul dibandingkan mutiara impor seperti jenis Freshwater Pearl.

Secara harga, mutiara ini memang jauh lebih mahal. Tapi secara kualitas, kata Anthony, South Sea Pearl jauh lebih unggul.

Baca juga : Karena Pasokan Kurang Terpaksa Impor Garam

Asal tahu saja, 50 persen produksi South Sea Pearl dunia, berasal dari Indonesia. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.