Dark/Light Mode

Kekuatan Pasar Domestik Digenjot Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Kamis, 19 November 2020 11:52 WIB
Kekuatan Pasar Domestik Digenjot Untuk Jaga Ketahanan Pangan

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 telah mengoyak sendi perekonomian Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan oleh kontraksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 sebesar minus 3,49 persen.

Indonesia pun resmi masuk ke dalam resesi karena sebelumnya ekonomi kuartal II juga bertumbuh negatif sebesar 5,2 persen. Namun, di tengah negatifnya pertumbuhan ekonomi nasional, sektor pertanian masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian kuartal III bertumbuh 1,01 persen.

Baca juga : Hari Ini Latihan Perdana, Timnas Indonesia U-19 Genjot Ketahanan Fisik

Sementara lima sektor utama lainnya justru bertumbuh negatif. Industri pengolahan tercatat minus 4,31 persen, perdagangan minus 503 persen, konstruksi minus 4,52 persen, serta pertambangan minus 4,28 persen.

Berdasarkan fakta tersebut, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menilai sektor pertanian dan pangan bisa menjadi kunci pendorong pemulihan ekonomi nasional.

“Hanya saja itu perlu didukung dengan upaya memulihkan tingkat konsumsi domestik yang tertekan oleh pandemi Covid-19,” kata Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan KADIN Franciscus Welirang dalam diskusi Jakarta Food Security Summit (JFSS) kelima di Jakarta, Rabu (18/11).

Baca juga : Dubes AS Sung Kim Serahkan 83 Ventilator Untuk RS Jawa Tengah

JFSS diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak 2010 (2010, 2012, 2015 dan 2018). Menampung masukan dari seluruh pemangku kepentingan, JFSS bertujuan untuk mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan pangan dan pada saat yang sama meningkatkan produktivitas petani yang serta merta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan.

Kali ini KADIN menyelenggarakan JFSS-5 pada 18-19 November dengan mengangkat tema “Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Mendukung Ketahanan Pangan & Gizi, Serta Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan & Industri Pengolahan.”

Menurut Franciscus, agar sektor pangan dapat berkembang perlu adanya langkah dan kebijakan untuk memaksimalkan kekuatan pasar domestik menjadi strategis, baik dari sisi permintaan maupun suplai.

Baca juga : Manfaat Bahan Alami Untuk Kehamilan dan Pasca Persalinan

Dari sisi permintaan, daya beli masyarakat perlu didorong. Adapun dari sisi suplai, perlu terobosan untuk mensubstitusi komoditas pangan impor melalui peningkatan produksi dalam negeri, seperti daging sapi, sayuran dan buah-buahan.

“Faktor suplai dan permintaan ini perlu dikelola agar terjadi keberlanjutan produksi di sektor pertanian sehingga harga komoditasnya stabil dan kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.