Dark/Light Mode

Lewat JBIC, Jepang Siap Berpartisipasi Dalam SWF Indonesia

Jumat, 4 Desember 2020 08:59 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi (kiri) dalam pertemuan dengan Penasehat Perdana Menteri Jepang Izumi Hiroto (kiri) di Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo, Kamis (3/12). (Foto: KBRI Tokyo)
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi (kiri) dalam pertemuan dengan Penasehat Perdana Menteri Jepang Izumi Hiroto (kiri) di Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo, Kamis (3/12). (Foto: KBRI Tokyo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan Menko Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir, dengan Penasehat Perdana Menteri Jepang Izumi Hiroto di Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo pada Kamis (3/12) membuahkan hasil.

Izumi yang didampingi Gubernur Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Maeda Tadashi, dan Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, menyatakan siap berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau Nusantara Investment Authority (NIA) melalui JBIC.

"Tujuan saya dan Menteri Erick ke Tokyo adalah untuk mengundang Jepang, meningkatkan investasi melalui lembaga SWF, yang akan dibentuk berdasarkan amanat UU Omnibus," jelas Luhut dalam rilis KBRI Tokyo, Kamis (3/12).

Luhut menjelaskan, SWF atau NIA akan memberikan fleksibilitas bagi investor, untuk menanamkan investasi dalam bentuk equity atau aset dengan pengelolaan yang transparan dan profesional.

Baca juga : Pemkot Jakpus Siap Terapkan Prokes Di Lokasi Pengungsian Banjir

SWF diharapkan dapat menjadi partner bagi investor asing, untuk berinvestasi di sektor-sektor yang atraktif dan prioritas di Indonesia. Seperti jalan tol, airport dan pelabuhan.

"Kita ingin aset-aset yang dimiliki BUMN dapat dioptimalisasikan nilainya," kata Menteri Erick.

Terkait hal ini, Duta Besar (Dubes) RI untuk Jepang Heri Akhmadi yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, Jepang mendukung pembentukan SWF Indonesia.

"Beberapa kalangan bisnis Jepang telah menyatakan ketertarikannya, untuk berpartisipasi dalam pembangunan health tourism di Bali, manajemen operator pelabuhan , serta tingkatkan investasi di Kawasan Industri Batang," papar Dubes Heri Akhmadi.

Baca juga : First Media Kelima Kalinya Raih Indonesia WOW Brand

Dukungan dari Parlemen Jepang

Sebelum pertemuan dengan Penasehat PM Jepang, Menko Luhut dan dan Menteri Erick juga telah bertemu dengan Sekjen Partai Liberal Democratic Party (LDP) untuk Majelis Tinggi, SEKO Hiroshige, yang juga Mantan Menteri Economic, Trade and Industry Jepang.

Mereka membahas dukungan parlemen Jepang atas investasi pemerintah dan swasta Jepang di SWF Indonesi,  dan mendapat sambutan positif.

Pada kesempatan terpisah, Menko Luhut dan Menteri Erick juga telah melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pimpinan kalangan bisnis Jepang. Antara lain Mitsui&Co, Mitsubishi Corp, Sojitz, Nippon Steel dan Hanwa.

Baca juga : Dewan Kota Bandung Minta Rotasi Jabatan Profesional

SWF Indonesia atau NIA yang akan mulai beroperasi awal tahun 2021, ditargetkan menjadi salah satu kerangka pemulihan ekonomi Indonesia. Dalam konteks ini, komponen pertumbuhan ekonomi tak hanya bertumpu dari permintaan domestik, tetapi juga dari aliran investasi.

Pemerintah Indonesia telah siap menyuntikan modal awal Rp 75 triliun untuk pembentukan NIA.

Menko Luhut dan Menteri Erick dijadwalkan untuk berada di Tokyo, Jepang hingga 5 Desember 2020. Selain rangkaian pertemuan yang berlangsung pada hari ini, kedua Menteri juga dijadwalkan untuk bertemu Menteri Ekonomi Jepang, Gubernur JBIC, dan perwakilan sejumlah pension funds/finance groups. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.