Kasus Corona Dunia Melonjak, Rupiah Nyungsep

RM.id  Rakyat Merdeka - Memulai pekan ini, nilai tukar rupiah dibuka Rp 14.117 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut melemah 0,05 persen dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu di level Rp 14.110 per dolar AS.

Pelemahan mata uang Garuda ini diikuti beberapa mata uang di kawasan Asia. Ringgit Malaysia melemah 0,14 persen, dolar Singapura anjlok 0,25 persen, yuan China melemah 0,13 persen, dan dolar Hong Kong turun 0,01 persen.

Baca juga : Indeks Dolar Babak Belur, Rupiah Masih Anteng

Selanjutnya, Indeks dolar naik 0,3 persen menjadi 90,257, setelah menyentuh 89,729 pada Kamis (17/12) atau terlemah untuk pertama kalinya sejak April 2018.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro mengalami penguatan 0,53 persen di level Rp 17.215, terhadap dolar Australia menguat 0,69 persen ke level Rp 10.692. Begitu juga terhadap yuan China menguat 0,37 persen ke level Rp 2.159.

Baca juga : Diserang Emil Mahfud Bertahan

Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra melihat, pelemahan rupiah berasal dari kekhawatiran pasar akibat kenaikan jumlah positif Covid-19 di dunia. Ini mengakibatkan sejumlah negara kembali memberlakukan penguncian wilayah (lockdown).

Bahkan sentimen juga dipicu kabar varian baru Covid-19 yang menyebar luas di Inggris dan memicu lockdown baru di sana. "Ditambah perseteruan terbaru AS dan China mengenai blacklist perusahaan China di AS menambah sentimen negatif bagi rupiah," tuturnya dalam riset, Senin (21/12). 

Baca juga : Anies Manut Perintah Luhut

Ia memprediksi, sepanjang hari ini rupiah bergerak di rentang Rp 14.080-14.180 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.