Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Vaksin Corona Datang
BI Pede Ekonomi RI Tumbuh 5,8 Persen
Rabu, 9 Desember 2020 00:44 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) optimistis pemulihan ekonomi akan berjalan mulus seiring berjalannya program vaksinasi Covid-19. Bank Sentral meramal tahun depan, pertumbuhan ekonomi bisa tembus 5,8 persen
Gubernur BI Perry Warjiyo menilai, kehadiran vaksin Corona membuat proses pemulihan ekonomi semakin pasti. Sebab, akar permasalahan dari kondisi ekonomi saat ini adalah pandemi. Maka, dengan adanya vaksinasi bisa mengerem penyebaran virus Corona.
“Alhamdulillah, pemerintah sudah memesan vaksin. Dan, Insya Allah akan dilakukan vaksinasi dalam waktu dekat. BI ikut mendanai vaksin sebagian, dan burden sharing APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2020,” ujar Perry dalam webinar Bank Indonesia Bersama Masyarakat (Birama), di Jakarta, Senin sore (7/12).
Perry yakin, meskipun sekarang belum dilakukan vaksinasi, akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai tumbuh positif. “(Pertumbuhan) kuartal IV2020 semoga akan mulai positif, meski masih sangat kecil. Tapi di tahun depan, kami perkirakan pertumbuhan bisa sebesar 4,8 persen hingga 5,8 persen,” ujarnya.
Selain kedatangan vaksin, Perry menilai, pertumbuhan ekonomi mulai positif didukung dengan dengan kenaikan konsumsi, ekspor, dan investasi.
Baca juga : Banteng Depok Pede Kalahkan Incumbent
BI memperkirakan, inflasi tahun depan dalam sasaran 3 persen plus. Sedangkan di akhir tahun ini, diperkirakan inflasi di bawah 2 persen. Kemudian, nilai mata tukar rupiah akan stabil dan cenderung menguat. Serta stabilitas eksternal terjaga dengan surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan Defisit Transaksi Berjalan (Current Account Deficit/CAD ) di bawah 1,5 persen, dan tahun depan di kisaran 1,5 persen.
Untuk menambah amunisi pertumbuhan ekonomi, Perry mendorong pemerintah mempercepat realisasi stimulus fiskal, mendorong kredit dunia usaha, melanjutkan stimulus, serta mendigitalisasi ekonomi dan keuangan.
Bank Sentral, lanjut Perry, akan mempercepat realisasi sistem pembayaran dan mendorong interlink antara bank digital dengan fintech (financial technology), melalui standar open API (Application Programming Interface) dalam rangka open banking.
“Ke depan (interlink akan dilakukan) melalui startup yang lebih banyak,” akunya.
Rencananya, lanjut Perry, pihaknya akan mengoperasikan BI Fast Payment sebagai infrastruktur pembayaran ritel, guna menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) mulai 2021.
Baca juga : Efek Vaksin Corona, Dipantau Hingga 10 Tahun Ke Depan
“Ini akan diimplementasikan tahun depan. Kami akan reformasi aturan di sistem pembayaran yang lebih relevan dan agile,” janjinya.
Seperti diketahui, terintegrasinya sistem dan data perbankan maupun fintech, biaya transaksi turun dari Rp berkisar 5.000 hingga Rp 6.500, menjadi Rp 3.500 atau di bawah itu.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah juga sependapat dengan pandangan bos BI tersebut. Ekonomi akan berangsur pulih pasca datangnya vaksin Covid-19.
Menurutnya, pemulihan ekonomi tersebut tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga secara global. Sebab, distribusi vaksin sudah dijalankan di banyak negara, seperti di Amerika Serikat, Inggris dan Rusia.
“Hal ini yang memunculkan optimisme dari pelaku ekonomi, juga menggerakkan keuangan pasar keuangan global untuk bangkit,” kata Piter kepada Rakyat Merdeka.
Baca juga : Atasi Corona, Panitia Olimpiade Tokyo Anggarkan Rp 13 Triliun
Dia berharap, hadirnya vaksin membuat para pelaku pasar uang mulai bergerak. Dan, memberikan dampak peningkatan pasar uang yang signifikan. Piter juga berharap, vaksinasi bisa cepat dilakukan.
“Pada kenyataannya sekarang, jumlah kasus penderita Covid19 masih terus bertambah. Pemulihan ekonomi akan benarbenar berjalan jika pandemi bisa dihentikan,” tutupnya. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya