Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menteri Teten : Tahun 2020, Tahun Berat Bagi Koperasi dan UMKM

Selasa, 29 Desember 2020 18:42 WIB
MenkopUKM Teten Masduki (tengah) saat menjadi Keynote Speaker Pada Webinar Outlook 2021, Selasa (29/12). (Foto: Kemenkop UKM)
MenkopUKM Teten Masduki (tengah) saat menjadi Keynote Speaker Pada Webinar Outlook 2021, Selasa (29/12). (Foto: Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan berat bagi koperasi dan UMKM. Tahun depan, menjadi harapan Koperasi dan UMKM agar beradaptasi dan bertransformasi ke skala besar.

“Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh berat dengan adanya situasi pandemi Covid-19. Kondisi ini juga dialami oleh 220 negara lainnya,” kata MenkopUKM Teten Masduki saat menjadi Keynote Speaker Pada Webinar Outlook 2021 bertajuk Outlook 2021 Adaptasi dan Transformasi KUMKM, Selasa (29/12).

Ia melihat, situasi saat ini berbeda dengan krisis tahun 1998 dan 2008. Akibat pandemi saat ini, UMKM sangat terdampak, baik dari sisi supply maupun demand.

Baca juga : Selama Tahun 2020, Polda Kalimantan Barat Ungkap 760 Kasus Narkotika

Hal ini utamanya disebabkan adanya pembatasan interaksi fisik yang menyebabkan perubahan perilaku dan juga pola konsumsi konsumen. “Pandemi Covid-19 ini membuat sektor Koperasi dan UMKM yang paling terpukul,” katanya.

Selain dampak kesehatan, tantangan lain adalah pelambatan pertumbuhan ekonomi dengan bertambahnya angka kemiskinan. Dalam skenario sangat berat, kemiskinan diprediksi akan bertambah 4,86 juta orang sebagaimana data Kemenkeu, 2020.

Termasuk angka pengangguran yang diperkirakan bertambah 9,77 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen sesuai data BPS pada 2020. UMKM dan kewirausahaan tetap menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional selama mampu beradaptasi dan bertransformasi.

Baca juga : Menteri Bappenas: Tahun Depan Penuh Peluang Dan Tantangan

Hal ini karena proporsi UMKM yang mendominasi populasi pelaku usaha di Indonesia hingga 99 persen. Saat ini pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mempunyai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah memberikan stimulus sebesar Rp 123,46 triliun kepada Koperasi dan UMKM agar tetap dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

BanPres Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) juga telah diluncurkan dengan sasaran kepada 12 juta pelaku usaha mikro berupa hibah modal kerja sebesar Rp 2,4 juta per orang telah tersalurkan 100 persen serta KUR Super Mikro untuk plafon di bawah Rp 10 Juta dengan bunga nol persen.

Salah satu prioritas KemenkopUKM adalah mendorong inovasi, digitalisasi, dan kepastian Badan Hukum bagi Pelaku UMKM melalui penguatan kelembagaan agar berperan lebih strategis dalam perekonomian nasional, sehingga dapat lebih mudah dalam mengakses pembiayaan.

Baca juga : Di Penghujung Tahun 2020, Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat Guyur Duit Rp 9,3 Miliar Untuk UMKM

Aspek pembiayaan dititikberatkan karena sesuai data Bank Indonesia (BI) 2019 hanya sekitar 20 persen UMKM yang telah terkoneksi pembiayaan formal.

MenkopUKM menegaskan upaya KemenkopUKM dalam mendorong digitalisasi Koperasi dan UMKM melalui peningkatan kapasitas SDM, perbaikan proses bisnis, dan perluasan akses pasar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.