Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Posko Ditutup, Menhub Sampaikan Hasil Pemantauan Angkutan Nataru

Rabu, 6 Januari 2021 00:47 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi resmi menutup Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang digelar secara virtual di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (5/1).
Menhub, Budi Karya Sumadi resmi menutup Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang digelar secara virtual di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (5/1).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 resmi ditutup. Penutupan posko dilakukan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi secara virtual di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (5/1). 

Dalam sambutannya, Menhub menyampaikan, hasil pemantauan penyelenggaraan angkutan Nataru selama Posko berlangsung dari 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.

“Tahun ini terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan di semua moda transportasi. Ini yang kita kehendaki. Di satu sisi memang banyak masyarakat yang tidak berpergian dan pulang kampung. Kami juga sudah sampaikan imbauan kepada masyarkat untuk tetap di rumah. Hal ini sesuai arahan dari Presiden untuk mengawal ketat protokol kesehatan di masa libur Nataru,” jelas Menhub .

Kemenhub mencatat, berdasarkan data yang dihimpun dari Posko Nataru dari 18 Desember 2020 hingga  4 Januari 2021 (H-7 -. H+9), terjadi penurunan jumlah penumpang jika dibandingkan angkutan Nataru tahun lalu. 

Baca juga : Diprediksi Hari Ini, Kemenhub Pantau Puncak Arus Balik Libur Nataru

Pada angkutan bus terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 59,87% yaitu dari 2.127.971 penumpang menjadi 853.970 penumpang. Lalu, angkutan penyeberangan. Terjadi penurunan jumlah penumpang sebanyak 47,87% yaitu dari 3.063.561 penumpang menjadi 1.596.915 penumpang. 

Pada angkutan udara, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 42,30% dari 3.602.821 penumpang menjadi 2.078.764 penumpang. Sedangkan pada angkutan laut, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 62,80% dari 1.380.422  penumpang menjadi 513.503 penumpang. 

Ditambah angkutan kereta api, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 83,83% dari 3.495.773 penumpang menjadi 565.414 penumpang.

“Penurunan jumlah penumpang ini bukan berarti prestasi dari sektor transportasi menurun, tetapi ini merupakan bentuk kesadaran dari masyarakat untuk tidak bepergian dan tetap menjaga prokes. Kami mengapresiasi kesadaran dari masyarakat,” ucap Menhub.

Baca juga : 106 Ribu Kendaraan Menuju Jakarta Di Hari Pertama Tahun Baru

Lebih lanjut Menhub menyampaikan, untuk mencegah penularan Covid-19 di sektor transportasi, Kemenhub telah menindaklanjuti Surat Edaran dari Satgas Penanganan Covid-19 dengan memberlakukan sejumlah aturan yang ketat terkait prokes, seperti, kewajiban melakukan rapid test antigen maupun PCR Test di beberapa daerah. Tujuannya, melakukan pengecekan rapid tes antigen secara acak di simpul-simpul transportasi.

“Kami bersama stakeholder transportasi telah melakukan pengawasan persyaratan rapid test antigen secara intensif di sektor udara dan kereta api, serta secara acak kami lakukan juga pengetesan Rapid Test Antigen di darat dan laut,” ujar Menhub.

Menhub menyampaikan apresiasi kepada Korlantas Polri yang berupaya menjaga kelancaran arus lalu lintas dengan melakuakn rekayasa lalu lintas seperti sistem One Way, contraflow di sejumlah ruas tol. 

Menhub juga mengapresiasi penurunan jumlah angka kecelakaan lalu lintas yang signifikan pada angkutan Nataru tahun ini. Kemudian Menhub menyampaikan apresiasi, kepada seluruh petugas dari jajarannya serta dari seluruh stakeholder yang telah melaksanakan tugas pengawasan, pemantauan, dan sosialisasi dengan baik. 

Baca juga : Petahana Gugat Juara

Seperti, Kemenkes, Kominfo, BMKG, KNKT, Basarnas, TNI, Polri, Dinas Perhubungan di seluruh Indonesia, Jasa Marga, Jasa Raharja, Operator Transportasi, Organisasi kemasyarakatan, dan instansi terkait lainnya, yang telah bersama-sama mengawal kelancaran penyelenggaraan angkutan Nataru.

Menhub berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi bersama agar penyelenggaraan sektor transportasi dapat berjalan lebih baik lagi kedepannya.

“Kita berhasil menyelesaikan tugas yang tidak ringan, di mana tahun 2020  tantangannya luar biasa. Karena kita tidak hanya bertugas memastikan keselamatan dan keamanan transportasi, tetapi juga aspek kesehatan, untuk memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik dan konsisten. Kami akan melakukan evaluasi agar penyelenggaraan angkutan Nataru tahun depan lebih baik lagi, ” tutur Menhub.

Posko terpadu tingkat nasional angkutan Natal tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 secara serentak ini melibatkan Kepolisian, Dinas  Perhubungan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan SAR Nasional, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Kominfo, Perum Damri, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pelni, PT Pelindo II, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT KAI, PT Jasa Marga dan instansi terkait lainnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.