Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,04 persen di level Rp 14.025 per dolar AS dibandingkan perdagangan Jumat (8/1) Rp 14.020 per dolar AS. Salah satu penyebabnya mulai diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat Jawa-Bali.
Pelemahan mata uang Garuda ini pun diikuti mayoritas mata uang Asia lainnya. Dolar Singapura melemah 0,32 persen, won Korea Selatan minus 0,72 persen, yen Jepang turun 0,22 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,07 persen.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang saingannya naik 0,32 persen menuju 90,389. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menurun drastis hingga 1,07 persen ke level Rp 17.113, terhadap dolar Australia melemah 0,63 persen ke level Rp 10.823 dan terhadap yuan China juga turun 1,03 persen ke level Rp 2.167.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat menjadi katalis negatif yang memengaruhi pergerakan rupiah.
Baca juga : Jawa-Bali PSBB Ketat, Rupiah Nyungsep
Di sisi lain, lonjakan imbal hasil obligasi AS membebani mata uang pasar berkembang. Lonjakan imbal hasil benchmark global utama meningkatkan prospek jeda dalam penurunan dolar baru-baru ini, yang dapat merusak momentum reli untuk aset berisiko.
“Kemunduran dalam mata uang pasar berkembang juga dapat mencerminkan tekanan pada posisi dolar,” imbuhnya dalam riset, Senin (11/1).
Baca juga : Rem Anies Diinjek Jokowi
Ia pun memprediksi pergerakan rupiah sepanjang hari ini cenderung terbatas dalam rentang Rp 13.950-14.080 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
