Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jawa-Bali PSBB Ketat, Rupiah Nyungsep

Kamis, 7 Januari 2021 09:59 WIB
Nilai tukar rupiah. (Foto: Khairizal Anwar)
Nilai tukar rupiah. (Foto: Khairizal Anwar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini anjlok lagi. Rupiah dibuka Rp 13.905 per dolar AS atau melemah 0,07 persen dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp 13.895. Salah satu penyebabnya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali.

Sementara mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia melonjak 0,34 persen, bath Thailand terpantau naik 0,10 persen, rupee India dan yuan China sama-sama naik 0,09 persen, dolar Singapura maupun dolar Taiwan juga menguat 0,01 persen.

Indeks dolar, yang mengukur dolar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, turun ke level 89,41, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 89,53.

Baca juga : Ini Kota Besar Di Jawa Dan Bali Yang Kena PSBB Ketat

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,07 persen ke levek Rp 17.108, terhadap dolar Australia menguat 0,06 persen ke level Rp 10.818 dan terhadap yuan China juga melemah 0,09 persen ke level Rp 2.155.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, hari ini pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Indonesia yang kembali memberlakukan PSBB ketat terutama Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021, di mana penyebaran Covid-19 relatif lebih tinggi di kawasan itu.

Dari luar negeri, data Bank Dunia yang memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen pada 2021 juga ikut membantu penguatan rupiah. "Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik didasarkan pada langkah pemerintah, yang mendistribusikan dan meluncurkan vaksin yang efektif pada kuartal I 2021," imbuhnya, Kamis (7/1).

Baca juga : Disalip Ganjar, Prabowo Nyungsep

Meski ekonomi mulai pulih, sambung Ibrahim, aktivitas ekonomi diprediksi masih belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi Covid-19. Sebab, dampak pandemi bersifat jangka panjang.

Ia menekankan, membaiknya data ekonomi baik eksternal maupun internal, pelaku pasar semakin optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi baik global maupun Indonesia akan kembali membaik sehingga, aliran modal asing akan kembali masuk dalam pasar finansial Indonesia.

"Kemungkinan rupiah hari ini menguat terbatas di level Rp 13.850-13.920 per dolar AS," tandasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.