Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masyarakat Dilatih Mengenali Bibit Tanaman Hutan

Program IDEAL Sudah On Going

Selasa, 23 Februari 2021 01:02 WIB
MPR Dusun Pancuran menyiapkan media tanam untuk bibit lokal cabutan dari hutan sekitar Dusun Pancuran. (Foto: ist)
MPR Dusun Pancuran menyiapkan media tanam untuk bibit lokal cabutan dari hutan sekitar Dusun Pancuran. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Integrated Development of Economic Agroforestry Landscape atau IDEAL yang diusung G-Cinde sudah on going di Dusun Pancuran, Desa Muara Merang. Seperti melatih para masyarakat di sana untuk mengenali jenis bibit tanaman hutan, bagaimana cara memindahkan bibit dari alam ke lokasi pembibitan, serta bagaimana memelihara dan membesarkannya, karena bibit yang disiapkan merupakan spesies khusus untuk ditanam di lahan gambut. 

Menurut Ketua G-Cinde, Eko Waskito, ada sains berbasis akademik yang harus digunakan yang “dikawinkan” dengan  kearifan lokal masyarakat sekitar. Hasil kombinasi ini sangat bagus dan belum dipraktekan di tempat lain. Pada tahap awal, jenis bibit yang dikembangkan masyarakat untuk kepentingan restorasi gambut antara lain Tembesu Angin atau Pulai Pipit (Alstonia angustifolia), Kedondong Hutan (Dacryodes rostrata), dan Perepat (Combretocarpus rotundatus). 

“Karena di lahan gambut tidak bisa sembarang menanam bibit. Jadi kita mulai prosesnya di bulan Agustus 2020 dan bulan November 2020 lalu kita sudah menjual bibit jenis Tembesu Angin sebanyak 1.200 bibit pohon untuk lahan PT Tripupa Jaya. Penjualan bibit tersebut semuanya untuk masyarakat. Ada kontrak baru lagi permintaan 1.400 bibit pohon Tembesu Angin di bulan Febuari-Maret 2021 mendatang," katanya. 

Baca juga : Masyarakat Baduy Harapkan Program Kemensos Terus Berjalan

Ada empat kawasan konsesi mitra pemasok APP Sinar Mas yang akan ditanami dengan bibit-bibit tersebut, yaitu PT Bumi Persada Permai, PT Tripupa Jaya, PT. Rimba Hutani Mas, dan PT Sumber Hijau Permai. Totalnya ada sekitar 12.078 hektar areal konsesi yang harus direstorasi dalam tiga tahun. Setelah program ini berhasil, G-Cinde akan mendorong terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (BumDes), sesuai dengan semangat UU Desa Nomor 6 tahun 2014, yang diharapkan akan mengelola bisnis bibit dan pupuk kompos produksi masyarakat.

Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba mengatakan, program ini mengajak masyarakat Muba untuk turut berkontribusi dalam restorasi gambut, serta membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

“Untuk pasokan bibit keperluan restorasi, APP Sinar Mas bekerja sama dengan mitra pemasok untuk melibatkan masyarakat desa,sekitar menjadi bagian dari penyedia bibit spesies tanaman hutan alam,” ucapnya.

Baca juga : Masyarakat Bogor Habiskan Dana Bansos Tunai Hanya Dalam 2 Minggu

Menurutnya, tujuan program ini adalah untuk berkontribusi pada perlindungan kawasan HCV-HCS seluas 51.193 hektar, yang sekaligus mendukung upaya perlindungan Taman Nasional Berbak Sembilang dari kegiatan ilegal dan kebakaran hutan.

Peneliti Madya yang juga Ketua Kelompok Peneliti Managemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan P3SEKPI Yanto Rochmayanto mengungkapkan, restorasi gambut tidak hanya berkonsentrasi pada pengembalian ke ekosistem semula saja, tapi harus juga memasukkan pertimbangan sosial ekonomi.

Selain itu, konsep restorasi lahan gambut juga harus mempertimbangkan tutupan vegetasi dan seberapa jauh kerusakan lahannya. Ada empat strategi yang bisa dilakukan, seperti replanting, pengayaan, suksesi alami, dan penunjang suksesi alami.

Baca juga : Satgas Ingatkan, Jangan Puas Ada Di Zona Oranye

“Masing-masing punya kriteria tertentu. Jika jumlah anakan jenis-jenis asli yang ada disana di atas 600 batang per hektar, pendekatannya adalah suksesi alami. Jika 400-600 batang per hektar, dilakukan dengan patroli, sekat bakar dan lainnya. Jika di bawah 200 batang per hektare, harus ada upaya pengkayaan jenis,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.