Dark/Light Mode

Majukan Purwakarta Melalui Program Welas Asih

Minggu, 29 November 2020 17:47 WIB
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika (kiri) kerap melakukan kunjungan langsung/blusukan ke pelosok desa-desa. (Dok. Pemkab Purwakarta)
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika (kiri) kerap melakukan kunjungan langsung/blusukan ke pelosok desa-desa. (Dok. Pemkab Purwakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu upaya memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat dan untuk melihat secara langsung kondisi rakyatnya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika kerap melakukan kunjungan langsung ke pelosok desa-desa.

Saat blusukan turun langsung ke desa-desa untuk menemui warganya, ia kerap mengucapkan salam dan bertanya kepada warga yang hadir apakah mengenal dirinya atau tidak.

“Assalamualaikum, kumaha damang, kenal teu ka sim kuring (apa kabar, kenal tidak kepada saya),” kata perempuan yang akrab disapa Ambu Anne itu saat menyapa warga desa.

Ia berkeliling ke kampungkampung untuk menyukseskan program unggulannya yang disebut ‘gempungan’. Dalam program itu, Ambu Anne selalu mengampanyekan program-program sosial dan kesehatan, terutama keluarga berencana.

Perempuan peraih juara satu mojang Purwakarta 1999 ini mengakui bahwa program ‘jemput bola’ di Purwakarta telah diikutinya sejak 2008 lalu saat mendampingi suaminya yang menjabat kepala daerah.

Di lokasi kegiatan gempungan, berbagai fasilitas juga disiapkan beberapa mobil keliling berbagai pelayanan yang menampung kebutuhan masyarakat setempat.

Mulai dari pelayanan pembuatan identitas seperti KTP, KK, dan lainnya, sosialisasi KB, pelayanan pajak Samsat, sampai bantuan secara langsung kepada warga miskin di wilayah setempat.

Baca juga : Mitra Pertamina Gas Mulai Produksi Jamu Bubuk Sehat

“Ini adalah bagian dari mewu judkan janji politik semasa kampanye dulu, yang salah satunya adalah menyejahterakan masyarakat,” ungkap Anne.

Menyangkut kebutuhan pangan masyarakatnya, Ambu Anne juga memiliki program ‘Beras Welas Asih’. Dalam program tersebut, Pemkab Purwakarta menyiapkan 36 ton beras jenis premium untuk dibagikan kepada masyarakat kurang mampu.

Ambu Anne menjelaskan, di Purwakarta sampai saat ini masih ada sekitar 50 ribu kepala keluarga (KK) yang masuk kategori kurang mampu.

Dari jumlah tersebut, 30 ribu KK di antaranya rawan miskin. Melalui program gempungan yang dilaksanakan setiap Rabu, diharapkan dapat meringankan beban mereka.

“Total cadangan beras dari program ini sebanyak 36 ton. Sampai saat ini sudah tersalurkan sekitar 26 ton. Setiap KK mendapat bantuan 10 kilogram beras,” jelasnya.

Untuk merealisasikan kebutuhan program tersebut, pemkab menggandeng Perum Bulog. Selain menyediakan 36 ton beras untuk program tersebut, saat ini pemkab juga memiliki cadangan beras yang disimpan di gudang Bulog sebagai bagian dari antisipasi jika ada warga yang kekurangan pangan.

“Sebenarnya di Purwakarta tidak ada yang rawan pangan. Bantuan ini untuk antisipasi saja,” tegasnya.

Baca juga : Mantap! Meski Pandemi, Purwakarta Terus Genjot Ekonomi Kreatif

Penghargaan dari Kementan

Kiprah dalam mempertahankan ketahanan pangan, Pemkab Purwakarta Jawa Barat di bawah kepemimpinan Ambu Anne pun diganjar penghargaan dari Kementerian Pertanian.

Kabupaten Purwakarta dinilai mampu meningkatkan produksi padi dengan cara perluasan areal tanam dan menjadi kabupaten terbaik dalam persentase peningkatan luas tanam.

Kabupaten Purwakarta terus melakukan perluasan areal tanam sejalan dengan salah satu misi yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta 2018-2023 yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat yang berbasis perdesaan. Dampak peningkatan luas tanam secara nyata di kalangan para petani hingga sebesar 17,72 persen Kerangka Sampel Area (KSA).

Kenaikan itu merupakan angka tertinggi di Provinsi Jawa Barat untuk Masa Tanam 2020. Anne mengungkapkan rasa bangganya atas komitmen para petani dan semua pihak terkait yang selalu mengawal untuk mewujudkan peningkatan produksi pertanian yang menjadikan produksi padi terus meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.

Menurutnya, pada sisi kuantitas walaupun potensi luas lahan sawah cukup terbatas namun luas akumulasi tanam tahunan selalu meningkat. Indeks pertanaman meningkat, produktivitas per satuan luas meningkat dan juga didukung oleh intervensi teknologi yang memadai.

Dalam program insfrastuktur di 2021, Ambu Anne menyediakan anggaran sekitar Rp 21 miliar untuk pembangunan jembatan dan sekitar 3 km jalan di Lingkar Barat yang hingga saat ini belum terselesaikan akibat hampir sebagian APBD tersedot karena adanya kasus pandemi Covid-19.

Baca juga : Bupati Purwakarta: UMKM Harus Jadi Pahlawan Pemulihan Ekonomi Nasional

Pembenahan insfrastruktur saat ini menjadi prioritas Anne. Selain membuka jalan yang selama ini belum memadai, juga komitmen Ambu Anne untuk membuka akses jalan menuju objek-objek wisata baru seperti objek wisata Cipanon Indung di Kecamatan Sukasari yang baru diresmikan pada Minggu (15/11).

Bupati Anne memberi dukungan agar para pelaku UMKM bisa kembali bangkit. Termasuk, memberikan stimulus modal usaha bagi mereka.

Tak hanya itu, pihaknya pun telah memberikan izin ke tempat-tempat pariwisata. Karena dengan dibukanya lokasi wisata, diharapkan bisa membantu untuk pemulihan ekonomi masyarakat, terutama yang ada di sektor pariwisata.

Ambu Anne mengungkapkan, sejauh ini geliat UMKM di wilayahnya telah menunjukkan tren yang sangat positif. Data dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan setempat, saat ini lebih kurang 8.000 pelaku UMKM yang ada di wilayahnya.

Para pelaku usaha ini tersebar di hampir seluruh desa di 17 kecamatan yang ada. Mayoritas UMKM ini begerak di sektor makanan dan minuman atau kuliner. [DR/ADV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.