Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi PT Astra International Tbk. Pendapatan bersih perseroan pada 2020 sebesar Rp 175,0 triliun atau menurun 26 persen dibandingkan 2019.
Laba bersih perseroan setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata mencapai Rp 16,2 triliun. Angka tersebut menurun 26 persen dibandingkan tahun 2019. Jika tidak memasukkan keuntungan dari penjualan tersebut, laba bersih Grup menurun 53 persen menjadi Rp 10,3 triliun.
Baca juga : Selama Pandemi, Pegadaian Raih Kinerja Positif
Penurunan laba bersih ini karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan Grup. ““Pendapatan dan laba bersih grup Astra (Grup) pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya,” ujar Presiden Direktur PT Astra International, Djony Bunarto Tjondro, Kamis (25/2).
Sementara, nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2020 sebesar Rp 3.845. Angka inimeningkat 5 persen dibandingkan posisi pada 31 Desember 2019. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp 7,3 triliun pada 31 Desember 2020.
Sedangkan, utang bersih sebesar Rp 22,2 triliun pada akhir 2019, setelah diterimanya hasil penjualan saham Bank Permata pada Mei 2020. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup menurun dari Rp 45,8 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp 39,2 triliun pada 31 Desember 2020.
Baca juga : Bos LPI Diumumkan, Saham WIKA Meroket
Untuk dividen final sebesar Rp 87 per saham, manajemen akan mengusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada April 2021. Usulan dividen final tersebut dan dividen interim Rp 27 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2020, akan menjadikan total dividen pada tahun 2020 sebesar Rp 114 per saham.
Djoni mengatakan, grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir. “Kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Grup pada 2021,” bebernya. [DIT]
Baca juga : Makna Imlek Di Tengah Pandemi, Tina Toon: Banyak Berdoa Dan Bersyukur
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya