Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jalan Rusak di Tengah Ambisi Besar Pelabuhan Marunda

Senin, 8 April 2019 18:30 WIB
Aktivitas di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara. (Foto : istimewa)
Aktivitas di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seharian itu, truk bermuatan berat lalu lalang keluar masuk di Pelabuhan Marunda. Jalannya pelan. Berhati-hati, menghindari lubang. Hujan yang turun beberapa hari belakangan, menyisakan lumpur coklat di mana-mana, menutupi lubang-lubang itu.

Setiap harinya, tidak kurang dari 100 truk yang hilir mudik mengangkut berbagai aneka komoditas curah. Dari tahun ke tahun, aktivitas bongkar muat curah di pelabuhan Marunda yang semakin meningkat, membuat jumlah kendaraan yang keluar masuk akses jalan itu juga bertambah.

Berdasarkan catatan, pada 2018 saja, pelabuhan Marunda melayani aktivitas bongkar curah sekitar 50 juta ton. Meningkat tajam dari tahun sebelumnya yang hanya menyentuh angka 30 juta ton. Hingga saat ini, ada dua Badan Usaha Pelabuhan yang beroperasi di Marunda yang telah mendapatkan konsesi. Yaitu PT Karya Citra Nusantara (KCN) dan Marunda Center Terminal.

Baca juga : Iran Desak Irak Usir Pasukan AS

Ketua Umum Indonesia Shipowner Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan, keberadaan Marunda memang menjadi sangat strategis bagi Tanjung Priok. Salah satu penyebabnya karena letak geografisnya yang tidak terlalu jauh dari salah satu pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia itu.

Karena itu, Marunda memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa berkembang. Namun, Carmelita menggarisbawahi, salah satu unsur penting bagi pelaku bisnis yang berpotensi memanfaatkan jasa bongkar muat di Pelabuhan Marunda adalah yang terkait dengan aktivitas distribusi kargo. “Peningkatan infrastruktur di terminal, juga akses jalan menuju lokasi tentu harus dilakukan,” ujar Carmelita, Senin (8/4).

Kondisi akses jalan pelabuhan Marunda ini tak berbanding lurus dengan ambisi untuk menjadikan pelabuhan itu sebagai penopang Tanjung Priok. Khususnya, untuk bongkar muat komoditas curah.

Baca juga : Jalan Kaki Di Kota Bikin Sehat Fisik Dan Sosial

Menurut KSOP Marunda, Iwan Soemantri, jalan masuk ke pelabuhan itu bukanlah tanggung jawab pihaknya, melainkan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) selaku pemilik lahan. Iwan mengaku telah berkoordinasi dengan pihak KBN selaku penanggung jawab jalan akses tersebut.

Dia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak KCN selaku pengelola pelabuhan mengenai permasalahan kondisi akses jalan ke pelabuhan Marunda tersebut. Berdasarkan penelusuran, bukan kali ini saja situasi jalan akses ke Pelabuhan Marunda khususnya ke pelabuhan KCN ini bermasalah. Akses jalan itu juga pernah menjadi “korban” konflik Marunda yang terjadi sejak 2012 ini.

Pada 2013, KBN pernah menutup akses masuk ke pelabuhan KCN dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran. Akibatnya, aktivitas di pelabuhan KCN sempat berhenti selama berbulan-bulan sehingga harus dialihkan ke pelabuhan lain. Tak kurang dari Kementerian Perhubungan turun tangan saat itu meminta kepada KBN untuk membuka akses. Kondisi serupa juga pernah terjadi pada 2017.

Baca juga : Belajar Memahami Dengan Akal Sehat Dan Mata Imbang

Saat itu, truk-truk yang disewa KCN untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan, sempat dihentikan dan dilarang masuk oleh pihak KBN yang saat itu beralasan bahwa pembangunan tersebut tidak dilengkapi dokumen perizinan. Akibatnya, proses pembangunan sempat terhenti. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.