Dark/Light Mode

Faktor Cuaca, Harga Cabe Rawit Kerek Inflasi Maret

Kamis, 1 April 2021 21:46 WIB
Komoditas cabai rawit turut mendorong tekanan inflasi pada kelompok volatile food. (Foto: Humas Kemendag)
Komoditas cabai rawit turut mendorong tekanan inflasi pada kelompok volatile food. (Foto: Humas Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berdasarkan laporan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2021 tercatat 0,08 persen (mtm). Sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,10 persen (mtm).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, perkembangan ini dipengaruhi oleh perlambatan inflasi kelompok inti dan kelompok administered prices, di tengah kenaikan inflasi kelompok volatile food.

Secara tahunan, inflasi IHK Maret 2021 tercatat 1,37 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,38 persen (yoy).

"Bank Indonesia akan tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah, guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen ± 1 persen," papar Erwin.

Baca juga : Diskon PPnBM Mobil Bikin Inflasi Maret Turun

Koordinasi dengan pemerintah tersebut termasuk untuk mengendalikan inflasi pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Kelompok inti pada Maret 2021 tercatat deflasi 0,03 persen (mtm), menurun dari inflasi bulan Februari 2021 sebesar 0,11 persen (mtm).

Erwin menjelaskan, penurunan inflasi inti terutama didorong oleh deflasi komoditas mobil, seiring pemberian insentif penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor tertentu. Serta deflasi komoditas emas perhiasan, yang berlanjut seiring perlambatan inflasi emas global.

Secara tahunan, inflasi inti sebesar 1,21 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi Februari 2021 sebesar 1,53 persen (yoy).

Baca juga : Takut Corona, Cita Citata Irit Bicara Usai Digarap KPK

Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar dan harga komoditas global yang terjaga, serta konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.

Kelompok volatile food mengalami inflasi 0,56 persen (mtm) pada Maret 2021. Meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,01 persen (mtm).

Tekanan inflasi kelompok volatile food, terutama didorong oleh pergerakan harga komoditas cabe rawit dan bawang merah akibat faktor cuaca.

Di sisi lain, komoditas cabai merah dan beras mengalami deflasi seiring masuknya masa panen.

Baca juga : Sri Mulyani Rombak Jajaran Pejabat Kemenkeu, Ini Daftarnya

Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 2,49 persen (yoy). Meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya 1,52 persen (yoy).

Kelompok administered prices pada Maret 2021 mencatat inflasi yang rendah sebesar 0,02 persen (mtm). Turun dibanding inflasi bulan sebelumnya, yang tercatat 0,21 persen (mtm).

Perkembangan ini didorong oleh pergerakan harga komoditas administered prices yang relatif stabil pada Maret 2021.

Secara tahunan, kelompok administered prices inflasi sebesar 0,88 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,66 persen (yoy).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.