Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk alias PT PP optimistis kinerja 2021 lebih baik dibanding tahun lalu, meski masih diliputi pandemi Covid-19 ini. Pihaknya menyusun dan menetapkan berbagai program kebijakan dan strategi perusahaan tahun ini.
Corporate Secretary PT PP Yuyus Juarsa mengatakan, untuk strategi perusahaan jangka pendek, perseroan telah menuangkan strategi tersebut ke dalam buku Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2021.
Di mana dalam strategi jangka pendek Perseroan berorientasi kepada lima fokus prioritas Kementerian BUMN, yaitu Nilai Ekonomi & Sosial, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan Teknologi, Peningkatan Investasi, dan Pengembangan Talenta.
Dalam sektor Nilai Ekonomi & Sosial, salah satu strategi yang akan dijalankan oleh perseroan, yaitu dengan berfokus pada segmen Champion (Seaport dan Power Renewables).
"Dalam Inovasi Model Bisnis, salah satu yang akan dijalankan oleh perseroan ditahun ini dengan melakukan penyelarasan sistem induk dan anak perusahaan," jelasnya dalam keterangan, Sabtu (10/4).
Baca juga : Strategi Penguatan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Di mana dalam kepemimpinan teknologi, perseroan akan mempercepat pengembangan smart construction technology. Sementara itu, perseroan juga akan mengembangkan global talent readiness program di bidang SDM.
"Tidak hanya menyusun strategi jangka pendek, kami juga telah menyusun strategi jangka menengah dan jangka panjang untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan," ucapnya.
Beberapa strategi yang telah disusun meliputi memperluas kepemimpinan, investasi (perputaran nilai), penyelarasan lini bisnis, dan memperkuat kapabilitas perusahaan.
Termasuk penguatan aspek strategi dengan bertransformasi menyesuaikan diri (adaptif) dalam menghadapi masa pandemi, yang telah dan akan dilakukan oleh perseroan dengan menerapkan beberapa strategi atau kebijakan bisnis, yaitu melakukan transformasi portofolio bisnis, transformasi unit bisnis, transformasi organisasi, transformasi tata kelola binis, dan transformasi pengelolaan inovasi, teknologi & corporate knowledge.
Dalam bidang investasi, perseroan akan memfokuskan pada selective investment di mana proyek-proyek investasi yang memiliki Break Event Point (BEP) cepat akan menjadi prioritas perusahaan saat ini.
Baca juga : Mendagri: Sinergi BPD Dan Pemda Pulihkan Ekonomi Daerah
Selain itu, smart recycling asset sambung Yuyus, akan difokuskan kepada proyek-proyek jalan tol yang telah diselesaikan pembangunannnya dan memiliki profitabilitas yang baik.
Hasil smart recycling asset akan digunakan kembali untuk membiayai proyek-proyek investasi berikutnya, yang dinilai memiliki profitabilitas jauh lebih menguntungkan. Diakui Yuyus, di tengah tekanan pandemi Covid-19, pencapaian kinerja perusahaan sepanjang 2020 masih terbilang cukup baik.
PT PP masih membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 266 miliar di mana pencapaian tersebut berhasil melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan di 2020 (audited), Perseroan membukukan laba kotor dari kinerja operasi sebesar Rp 2,17 triliun.
Rasio utang berbunga Perseroan masih berada pada angka 1,32x dari 2,5x covenant (batas utang). Hal tersebut mencerminkan bahwa rasio utang Perseroan masih jauh di bawah covenant yang ditetapkan oleh perbankan.
“Di masa pandemi Covid-19 ini telah membuat banyak perusahaan merubah cara menjalankan proses bisnis. Bahkan tidak sedikit perusahaan yang harus mendaur ulang rencana bisnis perusahaannya," imbuhnya.
Baca juga : Perpustakaan Dampingi Masyarakat Desa Bangkitkan Ekonomi Selama Pandemi
Pihaknya meyakini, kondisi perusahaan yang terjadi akibat Covid-19 hanyalah bersifat sementara. Perseroan sebagai salah satu perusahaan BUMN di Indonesia, tentunya telah memiliki strategi jitu dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini yang dituangkan dalam Business Continues Plan (BCP) untuk tumbuh berkelanjutan.
Adanya dukungan Pemerintah terhadap pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19, seperti kebijakan pemberian insentif dalam pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) pada sektor properti, dan penurunan tarih PPh Final atas Jasa Konstruksi akan memberikan optimisme.
"Dengan beberapa stimulus positif yang dijalankan oleh pemerintah tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, sehingga turut berdampak positif dalam kegiatan usaha perseroan,” yakinnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya