Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara melihat prediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal ll di angka 7 persen, terlalu ambisius.
Bhima menyebutkan ada tiga faktor yang menjadi kendala target itu sulit tercapai. Pertama, vaksinasi yang digadang-gadang menjadi game changer masih terkendala dari sisi kepastian pasokan.
Baca juga : Laba Bisnis BNI di Korea Tumbuh 73,9 Persen
Kedua, pertumbuhan sektoral tidak sama. Kinerja sektortransportasi, pariwisata, dan perhotelan, kemungkinan masih akan tersendat.
“Sektor-sektor yang berorientasi pada komoditas dan ekspor mungkin agak terbantu karena Amerika Serikat dan China ekonominya sudah pulih sehingga permintaan barang dari Indonesia sudah mulai meningkat,” kata Bhima di Jakarta, Jumat (16/4).
Baca juga : Indonesia Bisa Ngebut Akhiri Pandemi Covid, Ini Syaratnya
Ketiga, larangan pulang kampung di hari raya Idul Fitri. Kinerja sektor jasa transportasi biasanya meroket pada momen Idul Fitri. Dengan ada kebijakan itu tentu sektor ini akan tertekan. Kebijakan larangan mudik juga akan berdampak pada menurunnya penjualan otomotif.
Kemudian, pendapatan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pendapatan jasa jalan tol termasuk yang berdagang di rest area itu pasti mengalami tekanan.
Baca juga : RUPST CIMB Niaga Tebar Dividen 60 Persen Dari Laba
Bhima memprediksi pertumbuhan ekonomi dikuartal ll hanya akan tumbuh tipis. Tidak seperti yang diharapkan pemerintah.
“Jadi saya tidak sepakat kalau tumbuhnya 7 persen. Kita bisa tumbuh 1-2 persen saja sudah prestasi di kuartal II-2021,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya