Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bos PNM: Holding UMi Dorong UMKM Go Internasional

Senin, 19 April 2021 11:33 WIB
Direktur Utama, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi. (Foto: ist)
Direktur Utama, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi mengatakan, pembentukan holding BUMN ultra mikro mampu meningkatkan integrasi pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini akan berdampak signifikan UMKM dalam meningkatkan daya saing dan merambah pasar internasional.

"Tujuan utama pembentukan holding ultra mikro adalah mengintegrasikan atau membentuk ekosistem pembiayaan sekaligus bisnis pelaku UMKM," ujarnya di Jakarta, Senin (19/4).

Keberadaan holding, kata Arief, ekosistem UMKM akan terbentuk dan ini akan membawa dampak berantai terhadap seluruh pelaku usaha mikro, kecil, bahkan ultra mikro. Alasannya, keberadaan ekosistem membuat setiap pelaku UMKM bisa saling mendukung dan berkolaborasi untuk meningkatkan produksi dan penjualan barang/jasa masing-masing.

Baca juga : Taman Safari Kembali Gelar Lomba Foto Internasional

Menurutnya, ekosistem akan menjadi lebih besar. Pelaku ultra mikro dapat menjalin kerja sama dengan pelaku usaha menengah, bahkan korporasi, secara langung. "Ini justru yang akan membuka peluang ekspor lebih baik lagi," terangnya.

Arief melihat, hingga kini model bisnis pelaku usaha ultra mikro masih dijalankan dengan kekuatan berbasis kelompok kecil. Hal ini ditemukan dari pengalaman PNM menjalankan program pemberdayaan dan penyaluran pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro yang bernama Mekaar dan ULaMM.

Ia mengatakan, mayoritas pelaku usaha ultra mikro saat ini masih memiliki kemampuan terbatas untuk berintegrasi dan melakukan kerja sama dengan pebisnis lain di luar kelompoknya. "Melalui kehadiran holding BUMN ultra mikro, peluang kolaborasi ini terbuka," katanya.

Baca juga : BSI Fokus ke Pengembangan UMKM dan Layanan Digital

Kemunculan peluang ini dimungkinkan karena nantinya PNM akan terintegrasi dalam holding bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Pegadaian (Persero). Melalui integrasi PNM, BRI, dan Pegadaian, maka pengelolaan serta pemberdayaan pelaku UMKM bisa dilakukan bersama-sama. 

Dia menjelaskan keberadaan holding BUMN ultra mikro juga akan membuat integrasi data menjadi lebih baik. Pengelompokan sektor usaha akan jauh lebih kuat dan bisa melibatkan semua kelompok usaha. 

Menurut Arief, dengan basis data yang bagus dan kuat itu maka ke depannya, PNM bisa memiliki data komoditas mana saja yang dibutuhkan oleh korporasi besar atau menengah. "Kebutuhan ini bisa dimanfaatkan PNM untuk membantu pelaku ultra mikro yang diberdayakan agar mampu memproduksi barang sesuai data yang ada," tuturnya.

Baca juga : Erick Minta PT INKA Dongkrak Daya Saing Di Pasar Internasional

Sejak PNM Mekaar berdiri awal 2016 hingga Maret 2021, PNM memiliki akumulasi data nasabah ultra mikro peserta program Mekaar sebanyak 10,7 juta orang. Dari jumlah tersebut, ada 8,92 juta nasabah aktif yang tengah menjalani pemberdayaan dan menerima pembiayaan dari PNM. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.