Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tahun Ini, Pemerintah Bikin Holding BUMN Geothermal

Senin, 22 Februari 2021 05:20 WIB
PLTP Kamojang (ilustrasi) (Foto : Istimewa).
PLTP Kamojang (ilustrasi) (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berencana membentuk Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Geothermal. Langkah ini bisa mempercepat upaya menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Bumi.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, rencana pembentukan holding geothermal (panas bumi) dalam rangka menyatukan Sumber Daya Manusia (SDM) dan mo­bilisasi pendanaan. Pemben­tukan ini untuk memuluskan keinginan Pemerintah menam­bah kapasitas PLTP sebanyak 5,5 GigaWatt (GW) di tahun 2030 nanti.

“Kalau ada holding, maka tujuan pemerintah menambah kapasitas PLTP 5,5 GW bisa tercapai,” kata Fabby kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Tahun Ini, Pemerintah Punya Banyak Modal

Fabby menilai positif pem­bentukan holding geothermal. Keberadaan holding BUMN panas bumi bisa menurunkan tingkat risiko. Sehingga, biaya pengembangan panas bumi menjadi lebih murah. Dengan begitu, ujung-ujungnya harga listrik dari PLTP lebih murah di masa mendatang.

Rencana pembentukan hold­ing BUMN geothermal di sam­paikan Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury. Menurutnya, ada tiga perusahaan milik negara yang akan disatukan dalam hold­ing ini. Yakni, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energi (Persero), dan PT PLN Gas & Geothermal.

“Kami sudah memiliki rencana untuk menggabungkan aset geo­thermal dari ketiganya. Iya 2021. Ini adalah inisiatif pengembangan baru dan terbarukan. Rencana kami realisasinya di tahun ini,” kata Pahala dalam diskusi dengan media, Jumat (19/2).

Baca juga : Malaysia Bikin Deg-degan Masyarakat Internasional

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai, penyatuan perusahaan BUMN di bidang panas bumi sebagai langkah yang baik. Sebab, hold­ing tersebut akan memberikan manfaat yang sangat berarti bagi ketahanan energi.

“Jika ditarget 2021 berarti progress sedang berjalan. Ini adalah masa depan dari renew­able energy,” ujar Mamit kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Jika semuanya bisa disatukan, Mamit yakin, akan menjadi peru­sahaan holding yang besar. Bis­nis panas bumi di Indonesia bisa menjadi lebih menggiurkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.