Dark/Light Mode

14 Perusahaan Go Public, Arsjad Rasjid: BUMN Makin Kompetitif Dan Terbuka

Jumat, 30 April 2021 12:11 WIB
Wakil Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid/Ist
Wakil Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid mendukung keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk melakukan go public terhadap 14 perusahaan BUMN.

Ke-14 BUMN itu yakni, Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Hulu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pertamina Hilir, Indonesia Healthcare Corporation dan Bio Farma Vaksin.

Selanjutnya, EDC and Payment Gateway Himbara, Pupuk Kalimantan Timur, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Telkom Data Center, Inalum Operating, MIND ID dan Logam Mulia.

Go public akan dilakukan bertahap hingga tahun 2024 dan pada tahun 2021, Kementerian BUMN menargetkan melakukan Initial Public Offering (IPO) terhadap Mitratel dan PGE. 

Baca juga : Kadin Kaltim Dukung Arsjad Rasjid Genjot Pertumbuhan Ekonomi Di Daerah

Sebelum IPO, PGE akan merger dengan perusahaan-perusahaan geothermal lainnya,  yang saat ini dimiliki PLN dan Geo Dipa. 

“Kebijakan yang sangat tepat untuk memasukkan 14 BUMN dalam pipeline  rencana IPO. Ini menunjukkan BUMN kita semakin kompetitif dan terbuka. BUMN membuka akses bagi masyarakat untuk mendapatkan dana secara sustainable,” kata Arsjad di Jakarta, Jumat (30/4). 

Arsjad yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 ini mengatakan, keputusan untuk memperdagangkan saham ke-14 BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, bahwa pemerintah membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki saham  perusahaan-perusahaan BUMN. 

Selain itu, lanjutnya, dampak dari go public,  perusahaan BUMN akan memiliki ekuitas  optimal sehingga akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya agar dapat menciptakan value added. 

Baca juga : Genjot Pemberdayaan Daerah, Arsjad Rasjid Didukung Kadin Malut

“Kalau perusahaan yang memiliki value, tentu saja membuat investor tertarik,” jelas Arsjad.

Sebelumnya, Menteri  BUMN Erick Thohir menyatakan, sebanyak 10-15 BUMN siap masuk bursa saham untuk membuat perusahaan-perusahaan pelat merah itu makin bersaing di kompetisi secara terbuka.

“Digitalisasi sudah tidak bisa dibendung dan BUMN terbukti bisa sustain, seperti di klaster Himbara dan Telekomunikasi,” kata Erick. 

Dia mengatakan, BUMN yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian nasional harus  mampu bersaing di pasar terbuka, baik di sektor industri pertahanan, pangan, semen dan lainnya. 

Baca juga : Caketum Kadin, Arsjad Rasjid: Pemulihan Kesehatan Syarat Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi

“Kami tidak mau BUMN tergerus, bahkan bubar, karena persaingan yang sangat terbuka,” katanya.

BUMN yang sudah go public, seperti PT Bank Mandiri Tbk akan fokus pada kredit korporasi, PT Bank Tabungan Negara Tbk ke mortgage, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk akan bersinergi dengan PT Pegadaian dan PT Penyertaan Nasional Madani (PNM) untuk membentuk holding ultra mikro. 

Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk akan dijadikan bank internasional agar dapat pendanaan murah.  

BNI juga sudah memiliki footprint di sejumlah  negara, seperti Jepang, Amerika Serikat dan  Eropa. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.