Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng KemenkopUKM, Shopee Tutup 13 Jenis Usaha Impor

Selasa, 18 Mei 2021 13:10 WIB
Menkop UKM Teten Masduki dan Executive Director Shopee Indonesia, Handika Wighuna Jahja. (Foto: Ist)
Menkop UKM Teten Masduki dan Executive Director Shopee Indonesia, Handika Wighuna Jahja. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM bersama Shopee Indonesia memastikan, barang-barang impor (crossborder) yang masuk lewat e-commerce sudah ditutup. Saat ini tercatat ada sekitar 13 jenis usaha yang ditutup dari luar negeri yang berjualan di platform Shopee.

Executive Director Shopee Indonesia, Handika Wighuna Jahja menegaskan, penutupan 13 jenis usaha ini sebagai upaya nyata dukungn Shopee dalam mendukung pasar UMKM Tanah Air. Ke depan, bahkan tak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah.

"Ini baru kajian tahap pertama, kami bersama pemerintah dan bimbingan KemenkopUKM. Selanjut bisa saja bertambah (jenis usaha yang ditutup)," jelas Handika dalam konferensi pers secara virtual pembatas barang crossborder, Selasa (18/5).

Untuk diketahui, ke-13 jenis usaha ini sebagian besar meliputi produk fesyen muslim. Mulai dari hijab, pakaian muslim wanita, pria, anak-anak, perlengkapan sholat, mukena, kebaya hingga batik.

Baca juga : Gandeng Lookout, Telkomsel Garap Bisnis Keamanan Siber

Ia menegaskan, 13 jenis usaha yang berasal dari luar negeri manapun sudah tidak bisa diakses alias ditutup. Meski begitu, ia juga belum memastikan sampai kapan penutupan itu akan dilakukan, dan berapa jumlah toko yang ditutup.

Handika juga memastikan, penutupan 13 jenis usaha barang crossborder ini tak akan mengganggu kinerja bisnis Shopee. Pasalnya, 13 usaha ini hanya mencapai 3 persen dari keseluruhan produk dan bisnis Shopee. "Ini sangat kecil ya. Tapi ke depan saya harap jumlahnya akan lebih kecil lagi," ucapnya.

Ia juga membantah, penutupan 13 jenis usaha ini bukanlah paksaan dari pemerintah. Semua katanya, dilakukan dengan keyakinan dan prioritas mendorong produk lokal.

Ia meyakinkan masyarakat, bahwa Shopee yang ada di Indonesia merupakan hadir pertama sebelum Shopee hadir di sejumlah negara Asia Tenggara lainnya. Itu kata Handika, menjadi bukti Shopee Indonesia benar-benar mendukung UMKM Tanah Air.

Baca juga : Gandeng Koperasi Pesantren, Bank Sinarmas UUS Layani Setoran Haji

"Jadi jika bedah, DNA kami tetap merah putih. Kami berterima kasih atas bimbingan pemerintah selama ini," kata Handika.

Prioritas Shopee dalam memperluas akses produk UMKM lokal adalah, Shopee juga tengah membuka akses pasar di Brazil. Serta menargetkan 500 ribu eksportir UMKM lokal di 2030, berbarengan dengan pasar dagang.

"Jadi jangan kaget kalau nanti di Rio de Janeiro banyak bule pake batik. Kami pastikan ini bukan paksaan, tapi strategi membuat produk dalam negeri dapat support dengan pasar yang lebih luas lagi," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebut, potensi penyelamatan akibat penutupan beberapa jenis usaha impor ini mencapai Rp 300 triliun per tahun. Jumlah ini meliputi Rp 280 triliun per tahun fesyen muslim dan industri batik sebesar Rp 4,89 triliun. Ke depan juga tak hanya Shopee, tetapi e-commerce lain juga diharapkan melakukan pembatasan.

Baca juga : Gandeng Kemendikbud, Kemendes Bangun SDM Unggul Di Perdesaan

"Ini yang kita proteksi. Kita masuk ke perdagangan bebas, tapi perlu menyiapkan UMKM yang compete. Di mana 13 jenis itu sudah bisa dibuat oleh UMKM lokal," terang Teten.

Pihaknya bersama lintas kementerian lain meliputi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo), BPOM dan sejumlah e-commerce lainnya melakukan rapat koordinasi, dalam menggodok aturan produk impor tersebut.

"Pemerintah membangun jaringan infra internet, diharapkan memberikan kemudahan UMKM. Mengutamakan penjualan produk dalam negeri," ujarnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.