Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masih Nyungsep, Belum Ada Tanda-tanda Rupiah Siuman

Kamis, 20 Mei 2021 10:00 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah pagi ini loyo lagi. Rupiah dibuka kembali melemah 0,14 persen di level Rp 14.310 per dolar AS dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp 14.290 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di Asia bergerak variatif. Yuan China melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia turun 0,04 persen. Sedangkan, yen Jepang menguat 0,09 persen, dolar Singapura naik 0,06 persen, bath Thailand naik 0,14 persen, dan peso Filipina juga naik 0,01 persen.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,55 persen pada 90,241.

Baca juga : Jelang Lebaran, BTN Siapkan Dana Rp 13,4 Triliun

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah cukup dalam sebesar 0,60 persen ke level Rp 17.470, terhadap poundsterling Inggris turun 0,55 persen ke level Rp 20.245, dan terhadap dolar Australia juga melemah 0,71 persen ke level Rp 11.098.

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS. Hal ini karena pasar mengantisipasi notulen rapat The Fed yang akan dirilis hari ini.

"Notulen menyebutkan pernyataan beberapa anggota dewan gubernur yang membuka peluang diskusi pengetatan moneter di AS karena ekonomi mulai pulih," jelas Ariston, Kamis (20/5).

Baca juga : Hasil Survei BI: Kegiatan Usaha Mulai Siuman Di Triwulan I

Ia menyatakan, tingkat imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun menguat ke kisaran 1,69 persen. Padahal, sebelumnya yield obligasi AS masih 1,63 persen.

“Kenaikan yield ini memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," sebut Ariston.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia periode April 2021. Sejumlah pihak memproyeksi neraca dagang masih surplus hingga 1 miliar dolar AS.

Baca juga : Lagi Ngopi, Samin Tan Ditangkap di Kafe Thamrin

Jika data BPS menunjukkan neraca dagang Indonesia periode April 2021 benar-benar surplus, maka bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. “Setidaknya, pelemahannya akan lebih terbatas,” imbuhnya.

Ariston memproyeksi, pergerakan rupiah hari ini berpotensi pelemahan rupiah ke atas Rp 14.330 per dolar AS dengan potensi support di Rp 14.270 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.