Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Vaksin Untuk Anak-anak Belum Ada
Bos KPAI Tidak Mendukung Sekolah Digelar Tatap Muka
Sabtu, 20 Maret 2021 05:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah berencana menggelar kembali pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, vaksinasi terhadap guru bukan alasan untuk membuka sekolah. Tapi, membuka sekolah karena sekolahnya memang sudah siap.
Hal ini disampaikan Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, dalam talkshow RM.id bertajuk “Sekolah Tatap Muka Dibuka Juli, Apa Persiapan Kita?”, kemarin.
Baca juga : Semoga Menkes Tak Salah Langkah
Menurutnya, meski guru sudah divaksin, tetapi murid-muridnya tidak. Sementara untuk membentuk kekebalan kelompok, sebanyak 70 persen populasi harus sudah divaksin. Di Indonesia, rasio guru dan murid sangat jauh. Biasanya, 1.000 murid hanya ditangani 70 guru. “Sementara vaksin anak belum ada,” ujarnya.
Menurut Retno, kalau mau membuka sekolah, maka kesiapan sekolah yang mesti diperhatikan. Berdasarkan pemantauan KPAI terhadap 49 sekolah di 21 kabupaten/kota di delapan provinsi selama Juni-Desember 2020, hanya 16,3 persen sekolah yang sudah siap. Sisanya, 83,7 persen belum siap.
Baca juga : Siap-siap, Ini Reaksi Tubuh Usai Vaksinasi Covid-19
Indikator kesiapan sekolah yang dirumuskan KPAI di antaranya kesiapan infrastruktur dalam adaptasi kebiasaan baru yang sesuai protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Sekolah harus memiliki tempat cuci tangan dengan sabun yang selalu tersedia. Rasionya 1:1. “Kalau punya rombongan belajar 29, ya harus ada 29 wastafel,” tuturnya.
Baca juga : Warga Yang Mudik Nggak Usah Bawa Oleh-oleh Corona
KPAI juga mengusulkan, anak-anak harus diarahkan untuk mencuci tangan tiap satu jam. Sebab, anak-anak akan memegang banyak benda di sekolah. Gagang pintu, misalnya.
Kemudian, indikator kedua adalah kesiapan penerapan standard operational procedure (SOP) yang telah dirumuskan KPAI. Ada 15 SOP. Retno bilang, dari 15 SOP itu, rata-rata yang disiapkan sekolah hanya tiga. Yakni, SOP kedatangan, di kelas, dan pulang. “Padahal KPAI memikirkan, kalau anak datang ke sekolah pakai angkutan umum gimana?” ucap Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) itu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya