Dark/Light Mode

Saudi Mau Tambah Kuota

Bisnis Layanan Pendukung Haji Dan Umroh Makin Menggiurkan

Selasa, 25 Mei 2021 11:57 WIB
Hotel Fajr Badee, Mekah yang sudah memiliki komitmen kerja sama dengan PT Arsy Buana Travelindo (ABT). (Foto: ist)
Hotel Fajr Badee, Mekah yang sudah memiliki komitmen kerja sama dengan PT Arsy Buana Travelindo (ABT). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bisnis layanan pendukung (service provider) Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dinilai sangat potensial. Hal ini seiring posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Selain itu mulai bergulirnya vaksinasi Covid-19, pembukaan ibadah haji untuk jamaah luar Arab Saudi, dan rencana Arab Saudi menaikkan kuota jamaah umroh dari 8 juta menjadi 30 juta per tahun pada 2030.

Bisnis ini antara lain mencakup pelayanan penginapan (hotel), tiket pesawat, dan land arrangement (LA) segala keperluan haji dan umroh di Tanah Suci. 

“Bisnis service provider perjalanan haji dan umroh sangat potensial. Kebutuhan para jamaah yang datang dari berbagai negara ke Tanah Suci hampir tiada henti sepanjang tahun,” tutur President Director PT Arsy Buana Travelindo (ABT), Saipul Bahri di Jakarta, Selasa (25/5).

Baca juga : Pertamina Tambah 17 Lokasi BBM Satu Harga Di Jatimbalinus

Menurut dia, total penduduk muslim Indonesia mencapai 215 juta atau 87 persen dari populasi dan 24 persen dari total dunia. Setiap tahun, dalam kondisi normal, sebanyak 221 ribu jemaah haji asal Indonesia berangkat ke Arab Saudi. Dari jumlah itu, sebanyak 204 ribu merupakan haji reguler dan sisanya 17 ribu haji VIP. 

Jumlah pendaftar haji, kata dia, terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga lama antrean terus bertambah. Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), antrean terlama dialami calon jemaah haji Kalimantan Selatan, yakni 34 tahun, sedangkan terpendek Maluku, 12 tahun. 

Saat ini, dia menuturkan, terdapat 323 PIHK dan 1.016 PPIU. Mereka adalah mitra bisnis dari perusahaan layanan pendukung haji dan umroh seperti ABT. 

Dia menambahkan, Arab Saudi sempat menutup haji dan umroh pada 2020, akibat pandemi Covid-19. Namun, tahun ini, Arab Saudi telah membuka ibadah haji dari luar negeri, dengan sejumlah persyaratan. Salah satunya vaksinasi Covid-19. Hal ini, kata dia, biasanya akan diikuti oleh pembukaan kembali ibadah umroh. 

Baca juga : Yahudi Anti Zionis Demo: Stop Perang, Dukung Palestina Merdeka

Selain itu, dia menuturkan, Arab Saudi memiliki agenda untuk memacu sektor wisata, di samping minyak mentah. Kuota umroh pun dinaikkan menjadi 30 juta per tahun pada 2030. Ini menjadi fondasi kuat bagi bisnis layanan pendukung haji dan umroh untuk terus bertumbuh. 

Berdasarkan data Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri), jumlah jamaah umroh asal Indonesia mencapai 948 ribu pada 2018-2019 atau 1440 hijriah dari total 4,4 juta jemaah. Indonesia berada di posisi kedua penyumbang jemaah umrah dengan kontribusi 21,44 persen di bawah Pakistan. Saat ini saja, ada sekitar 100 ribu calon jemaah umroh asal Indonesia. 

Melihat potensi itu, ABT siap menjadi perusahaan penyedia layanan wisata dan religi amanah. Saat ini, ABT memiliki tiga hotel di Makkah dan Madinah yang berada di lokasi strategis, antara lain Le Meridien, Elaf Mashaer, Fajr Badee, Mawadah Sofwa, dan Sham Province. Total kamar yang tersedia mencapai 889 per bulan. 

Di bisnis tiket, dia menerangkan, ABT menjalin kerja sama dengan Citilink dan Etihad. Adapun di LA, ABT telah berpengalaman selama lima tahun dan memiliki jaringan lokal kuat, termasuk fasilitasnya. 

Baca juga : Menhub Pastikan Layanan Penumpang Dan Logistik Berjalan Baik

Beberapa nama besar di sektor PIHK dan PPIU, kata dia, menjadi mitra ABT. Sebut saja Madinah Iman Wisata, Sarana Umroh Haji, Satriani, Bastour, El Amien Tours, Forum  Travel Partner Indonesia, Al Razafa Group, serta Paksi Tours dan Travel. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.