Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendorong adanya kepastian pasokan gas dan pembangunan infrastruktur penunjangnya seiring meningkatnya permintaan gas.
Komisaris Utama PGN Arcandra Tahar mengatakan, PGN sebagai subholding minyak dan gas (migas) memiliki kewajiban dan tanggung jawab bahwa pemanfaatan gas bumi di Indonesia harus semakin optimal. Karenanya, di tengah tantangan pandemi Covid-19 saat ini, PGN juga harus mengambil inisiatif dan berbagai terobosan agar mampu menjalankan peran strategisnya itu.
Secara bisnis, Arcandra menilai, saat ini PGN terus mendorong berbagai kebijakan efisiensi. “Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil mampu dijalankan secara maksimal. Dan memberikan keuntungan bisnis yang optimal kepada perusahaan secara berkelanjutan,” ujar Arcandra, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Moeldoko Dorong Digitalisasi TMII
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini mencontohkan, efisiensi di proyek pipa minyak Rokan sepanjang sekitar 360 kilometer (km). Yang mana, proyek tersebut dialihkan ke Pertagas dan PGN dengan Capital Expenditure (Capex/modal kerja) yang diajukan sebesar 450 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 6,4 triliun.
Setelah dikaji ulang, lanjut dia, akhirnya proyek tersebut dapat berjalan dengan Capex sebesar 300 juta dolar AS (setara Rp 4,2 triliun). Artinya, ada efisiensi 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2 triliun.
Lalu, apa lagi efisiensinya? Melalui akun facebooknya, @arcandra.tahar, menyebut, termasuk di dalamnya adalah teknologi, cara pengerjaan dan juga cara mengelola proyek tersebut.
Baca juga : Pandemi, Momentum Dorong Transformasi Ekonomi Digital
“Jadi, tiga aspek utama efisiensi itu adalah teknologi, sumber daya manusia dan bisnis proses yang dibuat secara efisien,” katanya.
Perseroan, lanjut Arcandra, juga berupaya melakukan berbagai perbaikan lain. Di antaranya terkait dengan Key Performance Indicator (KPI) dari kinerja pegawai dan direksi.
Jika sebelumnya KPI di PGN dihitung berdasarkan berapa banyak investasi yang dilakukan, maka KPI tersebut diubah. Saat ini, perhitungan KPI didasarkan atas berapa banyak return yang dihasilkan dari sebuah investasi. Sehingga, tidak lagi berorientasi pada jumlah investasinya.
Baca juga : Jenderal AS: Perang Bisa Meluas Keluar Gaza
“Investasi merupakan tantangan di industri migas. Namun yang penting dipahami dan harus dilakukan adalah seberapa besar investasi yang dilakukan itu mampu memberikan profit bagi perusahaan. Menurut hemat kami, itu akan menjadi kunci bagi BUMN seperti PGN bisa berkembang dengan baik,” bebernya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya