Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang Hari Raya Idul Adha

BUMN Pangan Siap Jaga Stabilitas Harga Daging

Minggu, 27 Juni 2021 05:28 WIB
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Arief Pra­setyo Adi. (Foto : Istimewa).
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Arief Pra­setyo Adi. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Saat ini, perseroan tengah fokus melakukan pemasaran dan pendekatan Business to Business (B2B) maupun Business to Community (B2C). Serta melakukan pemasaran ritel dengan harga acuan penjualan sesuai regulasi pemerintah. Salah satunya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 07 Tahun 2020.

“Kami harapkan dengan upa­ya yang ada, maka harga pangan protein daging di pasar tetap dapat terjangkau masyarakat,” harapnya.

Sebelumnya, Peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Indra Setiawan menyebutkan, berdasarkan Data Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks BURT) dari CIPS menunjukkan, harga tujuh dari sembilan komoditas pokok mengalami kenaikan pesat.

Baca juga : MUI Minta Shalat Idul Adha Di Rumah Jika Berada Di Zona Merah

Kenaikan ini juga mendukung laju inflasi di Mei hingga mencapai 0,38 persen di sektor makanan dan minuman.

Dia menerangkan, di antara komoditas pangan tersebut, harga daging mengalami kenaikan yang paling ekstrem. Sebab, dari April ke Mei 2021, harga daging naik sekitar 7 persen, jauh lebih tinggi dibanding barang lainnya.

Ada pun harga daging sapi meningkat dari Rp 154.750 per kilogram (kg) menjadi Rp 165.900 per kg.

Baca juga : Gabung Persita Tangerang, Ini Harapan Dhika

“Kenaikan ini bisa disebabkan beberapa faktor, seperti adanya peningkatan permintaan yang terjadi semenjak awal Rama­dan, berbarengan dengan per­mintaan menjelang Idul Adha,” ungkap Indra melalui siaran pers yang diterima Rakyat Merdeka, Rabu (23/6).

Selain itu, kenaikan juga disebabkan para pedagang tidak memiliki stok daging yang mencukupi. Sehingga terpaksa menyembelih sapi betina, yang seharusnya mampu bereproduksi, untuk menjaga ketersediaan sapi jantan di Idul Adha.

Tidak hanya itu, kebijakan impor juga ditengarai menjadi penyebab kenaikan harga daging. Mengingat sapi di Australia sekarang sedang anjlok ketersediaannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.