Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Laporan Bank Dunia
Indonesia Butuh Pekerja Untuk Kelas Menengah
Kamis, 1 Juli 2021 05:33 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia harus mendorong terciptanya pekerjaan kelas menengah. Ini penting untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Hal itu terungkap dalam laporan Bank Dunia bertajuk Pathways to Middle-Class Jobs in Indonesia, kemarin.
Ekonom Bank Dunia Maria Monica Wihardja menjelaskan, pekerjaan kelas menengah dapat diartikan sebagai pekerjaan yang membayar upah, gaji atau keuntungan yang memungkinkan keluarga pekerja rata-rata mengkonsumsi cara hidup kelas menengah. Ini setara dengan Rp 3,752 juta per bulan.
Baca juga : Survei Tunjukkan, Warga Indonesia Mau Penghapusan Hukuman Mati
Menurut dia, pekerjaan kelas menengah bisa dalam bentuk formal sektor dan informal sektor.
“Bank Dunia mencatat, dari total 124 juta pekerja di Indonesia pada 2018, sebanyak 85 juta orang merupakan pekerja lepas, karyawan atau wiraswasta yang mendapatkan upah, gaji atau keuntungan pribadi,” jelas Monica.
Sedangkan 39 juta lainnya merupakan pekerja keluarga yang tidak dibayar dan pekerja yang mengandalkan keuntungan bisnis.
Baca juga : Gandeng GP Ansor Dan Pos Indonesia, BNI Perluas Jaringan BNI Agen46
Monica mengatakan, dari 85 juta pekerja, hanya 15,4 persen yang mendapatkan penghasilan kelas menengah. Dan hanya 4 persen yang mendapat penghasilan kelas menengah dengan status pegawai tetap dan menerima manfaat sosial penuh.
“Karena itu, Bank Dunia merekomendasikan Indonesia melakukan pembaharuan untuk mempercepat pertumbuhan produktivitas, melalui peningkatan kompetisi dan kebijakan,” katanya.
Ada tiga rekomendasi yang diberikan. Pertama, mempercepat pertumbuhan produktivitas secara menyeluruh melalui penerapan berbagai kebijakan secara efektif. Sehingga dapat membuka kunci bagi masuk dan berkembangnya perusahaan-perusahaan baru.
Baca juga : Juliari Beri Jatah 400 Ribu Paket Untuk Politisi Senayan
Kedua, strategi promosi untuk penanaman modal baru di sektor-sektor yang kemungkinannya akan menciptakan pekerjaan kelas menengah. Misalnya, sektor manufaktur.
Monica menganggap, dukungan komplementer, seperti sistem informasi pasar kerja dan asuransi terkait kehilangan pekerjaan untuk mendanai pencarian dan relokasi yang dapat membantu proses transisi pekerja menuju pekerjaan kelas menengah, juga dibutuhkan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya