Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemajuan IPTEK Dorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Inovasi

Kamis, 15 Juli 2021 22:59 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya memitigasi dampak pandemi guna menjaga momentum pemulihan kesehatan dan ekonomi, khususnya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan konsumsi dan investasi melalui beberapa strategi. 

Di antaranya, adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang dilonggarkan atau diperketat berdasarkan perkembangan situasi pandemi dan akselerasi vaksinasi untuk mencapai herd immunity dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. 

“Saya berharap Institut Teknologi Indonesia (ITI)-PII bisa membantu Pemerintah untuk membuat central vaksin di kampus ITI yang sekarang tidak digunakan untuk mahasiswa kegiatan belajar,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam memberikan keynote speech pada talkshow ITI-PIIYoung Innovation Award secara virtual, Kamis (15/7). 

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak lagi hanya bertumpu pada faktor produksi konvensional, seperti penambahan kapital dan tenaga kerja, melainkan juga dipengaruhi oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). 

Baca juga : PLN Dorong Peningkatan Konsumsi Listrik Menuju Era Energi Bersih

Faktor ini kata Airlangga, akan mendorong suatu negara untuk lebih efisien menyediakan barang dan jasa serta meningkatkan daya saing usaha. 

Caranya, yakni mendorong kebijakan inovasi, termasuk penempatan anggaran negara untuk dialokasikan pada pos Iptek, riset, dan inovasi. 

Penempatan anggaran riset/Litbang atau Gross Expenditure on Research and Development (GERD) dinyatakan dalam persentase terhadap PDB nasional, meliputi empat sektor yakni Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Industri, dan Litbang Non-Government Organization (NGO), dengan kegiatan riset mencakup penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan eksperimental. 

Dibandingkan dengan negara-negara di dunia, nilai GERD HM.4.6/183/SET.M.EKON.3/07/2021 Indonesia masih terbilang rendah, yang berarti porsi penempatan anggaran untuk pos Iptek, riset dan inovasi masih perlu ditingkatkan. 

Baca juga : Gibran Banyak Yang Doain

“Untuk mendorong peran industri lebih besar dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Super Tax Deduction Vokasi hingga 200%,” ujar Airlangga. 

Tautan antara pembangunan Iptek dengan pembangunan ekonomi terjadi ketika teknologi yang dihasilkan dapat mendukung dalam kegiatan ekonomi. 

Sebaliknya, kemajuan perekonomian dan peningkatan persaingan juga akan menciptakan kebutuhan teknologi baru. 

“Hal ini agar simbiosis mutualisme antara pembangunan Iptek dengan pembangunan ekonomi dapat terbentuk, maka pengembangan teknologi perlu berorientasi pada kebutuhan atau persoalan nyata (demanddriven),”ujarnya. 

Baca juga : Muhadjir Dorong Perguruan Tinggi Segera Hasilkan Oksigen Konsentrator

Pemerintah bekerja sama dengan swasta sangat membantu seluruh pihak, termasuk usaha mikro kecil untuk on boarding dan melakukan servisifikasi, melalui kegiatan peningkatan SDM Digital, pembuatan Database Digital, Literasi Digital, dan Pembangunan Infrastruktur Digital. 

Upaya upaya tersebut, kata Airlangga,  akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan ekspor. Indonesia akan dapat keluar dari middle income trap lebih cepat yaitu pada tahun 2037. 

“Saya mengucapkan selamat mengikuti acara ITI – PII Young Innovation Award dan berharap kepada seluruh peserta dapat memberikan kontribusi untuk turut menciptakan iklim inovasi yang maju dan bermanfaat untuk pemulihan ekonomi Indonesia,” pungkasnya. 

Turut hadir, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Dr Laksana Tri Handoko, Komisaris PT. Telekomunikasi Indonesia, Bambang Sumantri Brodjonegoro, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Heru Dewanto, IPU.  Rektor Institut Teknologi Indonesia, Marzan Aziz Iskandar. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.