Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pencurian Data Mengancam

Keamanan Konsumen Kudu Jadi Prioritas E-commerce

Senin, 6 Mei 2019 04:54 WIB
Pencurian Data Mengancam Keamanan Konsumen Kudu
Jadi Prioritas E-commerce

RM.id  Rakyat Merdeka - Semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi digital menuntut berbagai platform e-commerce untuk dapat memberikan rasa aman kepada konsumennya. Karena penipuan hingga pencurian data masih menjadi ancaman nyata di industri e-commerce.

Managing Director Decision Analytics and Business Information Experien Apac Mohan Jayaraman mengatakan, saat ini kebanyakan pebisnis lebih mengedepankan nilai kenyamanan.

Menurutnya, hal itu bukan lagi menjadi pertimbangan yang paling dipilih konsumen dalam memilih e-commerce. “Inilah yang perlu dijawab oleh pebisnis Indonesia di era pesatnya perkembangan e-commerce,” ucap Mohan di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Hujan Lebat Masih Mengancam Wilayah Indonesia

Berdasarkan pengamatan terhadap 6.000 konsumen dan 590 bisnis di seluruh Asia Pasifik (Apac) dari Experian’s Global Identity and Fraud Report edisi Apac, hubungan saling percaya secara online adalah atas dasar saling memberikan lingkungan yang aman dan pengalaman konsumen tanpa batas.

Sejumlah 504 konsumen dan 53 bisnis dari Indonesia ikut serta dalam penelitian ini. Laporan menemukan bahwa mayoritas (77 persen) konsumen Indonesia menilai keamanan sebagai unsur terpenting dari pengalaman online, diikuti oleh kenyamanan (17 persen) dan personalisasi (6 persen).

Penilaian konsumen Indonesia yang menekankan pada keamanan serupa dengan di Malaysia, menempati peringkat kedua tertinggi di Apac  setelah China (83 persen).

Baca juga : Bedakan Kasus Pribadi Dan Umum

Laporan tersebut juga menemukan bahwa 40 persen bisnis Indonesia pernah mengalami peningkatan kerugian terkait penipuan online selama lebih dari 12 bulan. Kerugian itu termasuk serangan pembajakan dan pembukaan akun palsu.

Akibatnya, menurut 77 persen konsumen Indonesia yang di survei, tertinggi di Apac, kenyamanan yang tak tertandingi dalam masyarakat digital kini adalah privasi. 50 persen bisnis Indonesia menyatakan bahwa mereka mengumpulkan data personalisasi untuk menciptakan pengalaman pengguna, produk target, dan penawaran penawaran yang disesuaikan.

“Dengan interaksi antara bisnis dan konsumen yang kian meningkat terjadi melalui saluran digital, membangun lingkungan yang aman dan saling percaya seharusnya menjadi prioritas utama,” kata Mohan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.