Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BPIP: Tari Merak Bisa Untuk Sosialisasi Pancasila

Rabu, 4 Agustus 2021 17:09 WIB
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono. (Foto: ist)
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono berharap, kesenian tradisional tidak sekadar wahana pertunjukan. Juga dijadikan tradisi membantu sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila. 

“Nilai-nilai masa lampau itu bisa dirawat untuk memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara," buka Hariyono dalam diskusi virtual 'Pembinaan Karakter Penerus Bangsa Melalui Pelestarian Tari Merak Sunda', Selasa (3/8).

“Makna dari Tari Merak tidak hanya disosialisasikan dalam seni pertunjukan secara tradisional saja, tetapi bisa dibawa kepada dunia digital," ujarnya. 

Baca juga : Koalisi Senang Oposisi Girang

Menurut Hariyono, Tari Merak sebagai ikon tarian kreasi Jawa Barat bukan sekadar konsep etnis. Juga bentuk tradisi untuk membendung budaya global negatif. "Nilai sejarah dan budaya kita sangat penting. Agar kita tidak selalu kagum dengan budaya global," tukasnya. 

Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina menambahkan, masyarakat harus senantiasa berkarya. Sembari mendorong anak-anak menempuh pendidikan. Salah satunya, mengenalkan kesenian Sunda.

"Pendidikan diharapkan meningkatkan tingkat peradaban dengan cara yang kita yakini bersama yaitu dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Dapat dimulai dari mengenal budaya bangsa sendiri," beber Rima. 

Baca juga : KSAU Bentuk Satuan Khusus Operasi Pencarian

Tari Merak bukan hanya soal burung Merak. Tapi juga tentang gambaran keseharian masyarakat Sunda. "Tarian ini bisa melatih kepekaan budaya anak peserta didik," tandas Rima.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengungkapkan, Tari Merak sudah menjadi warisan budaya takbenda sejak 2020. "Pembelajaran yang tidak pernah putus adalah kunci pada pembangunan pendidikan dan kebudayaan,” ucapnya.

Setiawan juga mengingatkan kesehatan dan keselamatan jadi prioritas terhadap anak didik selama pandemi. 

Baca juga : Bulog Jamin Beras Bantuan PPKM Berkualitas Baik

Sementara itu, pengajar tari dan pendiri Yayasan Pusat Bina Tari Irawati Durban Ardjo mengisahkan sejarah Tari Merak. Diciptakan pada 1948 oleh Oemay Martakusumah dan Tjetje Soemantri. Pada 1955, Tari Merak ditampilkan dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung.

Diskusi virtual ini dimoderatori oleh Direktur Pengendalian BPIP Mukhammad Fahrurozi. Diikuti oleh 627 peserta yakni para guru dan tenaga pendidik seni budaya se-Jawa Barat. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.