Dark/Light Mode

Schneider Electric Bantu PDAM Revitalisasi Sistem Pengelolaan Air

Selasa, 24 Agustus 2021 18:24 WIB
Pengelolaan air. (Foto: ist)
Pengelolaan air. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Schneider Electric mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menuju Smart Water Management dengan menjadi mitra strategis.

Hingga saat ini, Schneider Electric telah ikut terlibat dalam berbagai proyek pengembangan dan revitalisasi sistem pengelolaan air di Indonesia. Antara lain di PDAM Surya Sembada Surabaya, proyek SPAM Semarang Barat, Palyja, Traya Tirta, dan Moya Indonesia.

Hedi Santoso, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste mengatakan, kontribusi terbesar inefisiensi di sektor air adalah konsumsi listrik dan pemborosan air akibat kebocoran pipa yang tidak terdeteksi. Sekitar empat persen konsumsi listrik secara global berasal dari sektor air. 

“Dan sekitar 25-35 persen air hilang pada saat operasi pemompaan dan distribusi di dalam pipa sebelum akhirnya sampai di tempat konsumen,” ujarnya pada acara bincang media Schneider Electric bertema “Roadmap Indonesia Menuju Smart Water Management”, Selasa (24/8).

Baca juga : Genjot Bansos, BNI Dorong Realisasi Penarikan Dana

Hadir pada acara tersebut Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR Dades Prinandes dan Manajer Kelola Sistem Informasi dan Aset Properti PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Nanang Widyatmoko.

Menurut Hedi, dibutuhkan transparansi dan ketertelusuran aset air di seluruh jaringan operasional dan distribusi yang dapat meningkatkan visibilitas untuk pengambilan keputusan yang tepat berbasis data real-time. “Hal ini dimungkinkan dengan pemanfaatan sensor, artificial intelligence, digital-twin dan analisa prediktif dengan platform terbuka,” tukas Hedi.

Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR Dades Prinandes mengatakan, saat ini hampir sebagian besar kota di Indonesia menghadapi tiga krisis defisiensi, yaitu infrastruktur yang sudah tua dan kinerja yang memburuk, sumber air yang terbatas, serta kapasitas sumber daya manusia yang terbatas. 

Hal ini yang menyebabkan seringkali pengelolaan operasional difokuskan pada masalah yang paling kritis dan mengabaikan operasional dan pemeliharaan yang dapat berdampak di jangka panjang. Antara lain kehilangan air yang semakin besar, kehilangan finansial, resiko kesehatan dan kepuasan konsumen. 

Baca juga : Schneider Electric Luncurin Sakelar Dan Stop Kontak Stylish

Oleh karena itu, kata dia, roadmap Smart Grid Water Management yang dicanangkan pada RPJMN 2020-2024 memfokuskan pada tiga aspek yaitu Integrated Smart Water Management, Integrated Water Resource Management, serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia. 

“Harapannya dengan digitalisasi sektor air minum ini dapat mendukung pencapaian target 100 persen hunian akses air minum layak termasuk 15 persen akses aman pada 2024,” tukas Dades.

Sementara itu, Manajer Kelola Sistem Informasi dan Aset Properti PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Nanang Widyatmoko menceritakan perjalanan digitalisasi PDAM Surya Sembada yang telah dimulai sejak tahun 2000 dan dampak yang dirasakan.

Menurut dia, PDAM Surya Sembada saat ini telah menerapkan pemanfaatan sejumlah teknologi digital antara lain manajement aset digital, pelaporan operasional Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPAM) dan Rumah Pompa Distribusi (RPD) berbasis digital, serta pelaporan tekanan air berbasis digital. 

Baca juga : Sinergi Bareng Pertamina NRE, Pupuk Indonesia Jajaki Pengembangan Hidrogen

Dalam menunjang digitalisasi, PDAM Surya Sembada telah membangun Data Center sebagai pusat penyimpanan data digital serta Service and Operation Command Centre (SOCC) sebagai pusat monitoring dan kontrol kegiatan operasional dan layanan. 

Melalui pemanfaatan teknologi digital ini, PDAM Surya Sembada dapat meningkatkan Availability dan Reliability IPAM dan RPD lebih dari 99 persen, Specific Energy Consumption (SEC) di bawah 0,3 kWh/m3, dan tingkat kehilangan air 27 persen dengan 24 persen pelanggan bertekanan minimal 0,7 bar. 

PDAM Surya Sembada memiliki target jangka panjang untuk mencapai tingkat kehilangan air 20 persen dengan 100 persen pelanggan bertekanan minimal 0,7 bar dan mengurangi biaya listrik sebesar 30 persen. “Kami berharap mendapat dukungan dari banyak pihak untuk merealisasikannya, salah satunya dari Schneider Electric,” bebernya. [DIT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.