Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sekretaris Dewan Pembina PSI Memilih Nasi Ketimbang Peluru

Selasa, 8 Juni 2021 12:56 WIB
Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni. (Foto: Ist)
Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengurungkan rencana pembelian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) tahun 2020-2044. Terlebih anggaran yang diajukan untuk pengadaan Alpalhankam itu mencapai Rp 1.760 triliun.

Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni mengatakan, dalam ilmu sosial, sejak lama ada perdebatan dilema guns and butter, atau dapat diterjemahkan menjadi nasi atau peluru. Perdebatan ini menggambarkan skala prioritas anggaran negara. Apakah akan dihabiskan untuk mendanai perang alat pertahanan dll, atau program sosial untuk kesejahteraan rakyat.

"Istilah nasi dan peluru dimulai ketika Perang Dunia I dimana William Bryan, the Secretary of State, mengundurkan diri karena pilihan-pilihan penganggaran yang memilih nasi ketimbang peluru," tulis Toni, sapaan akrab Raja Juli Antoni dalam akun Twitter-nya @AntoniRaja, Selasa (8/6).

Baca juga : Wander Luiz Dan Erwin Ramdani Nongol Lagi Di Persib

Dia menilai, rencana pembelian Alpalhankam yang diajukan Menhan Prabowo Subianto kurang tepat. Seharusnya anggaran ribuan triliun tersebut dipergunakan untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Perdebatan penganggaranya pun cenderung tertutup, tidak transparan, senyap dari debat-debat berkualitas kenapa @Kemhan_RI mengutamakan membeli peluru ketimbang nasi. Kita berharap @Kemhan_RI dan partai-partai di  @DPR_RI membuka secara transparan rencana ini terang benderang kepada rakyat," imbaunya.

Toni mengungkapkan, dirinya tentu ingin memiliki tentara yang sejahtera dengan sistem penggajian yang kompetitif dibanding profesi lain. PSI juga mendukung program penyediaan rumah bagi prajurit dan keluarga mereka.

Baca juga : Situs Pendaftaran PPDB Lemot, Disdik DKI Berdalih Banyak Yang Akses

"Kita juga tidak ingin kejadian KRI Nanggala yang merenggut nyama prajurit kita terulang kembali. Kita pun tidak ingin para penerbang terbaik kita gugur bukan di medan perang tapi karena tuanya pesawat yang mereka kemudikan," jelasnya.

"Namun, sekali lagi, apakah pantas dan tepat di tengah pandemi yang menjerat leher rakyat, bahkan kesusahan untuk mendapatkan sesuap nasi. @Kemhan_RI justru menganggarkan biaya super jumbo untuk membeli peluru?" tambah Toni.

Untuk itu, PSI memutuskan mendahulukan kesejahteraan rakyat ketimbang pengadaan Alpalhankam. Sebab, dia menceritakan, saat blusukan ke bantaran Ciliwung, Pancoran, masih banyak rakyat tidak punya dan butuh perhatian pemerintah.

Baca juga : Persaingan Panas Menteri Dan Gubernur

"Saya benar-benar merasakan, rakyat kita lebih membutuhkan nasi ketimbang peluru. Kami, @psi_id memilih nasi ketimbang peluru," tutup Toni. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.