Dark/Light Mode

Ini Penjelasan Lion Air Group Soal Penanganan dan Pengangkutan Jenazah Rute Alor Tujuan Ambon

Sabtu, 11 Mei 2019 13:31 WIB
Ilustrasi pesawat Lion Air (Foto: Humas Lion Air Group)
Ilustrasi pesawat Lion Air (Foto: Humas Lion Air Group)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lion Air Group memberikan penjelasan sehubungan dengan penerbangan rute Alor ke Ambon pada Selasa (7/5).

Ditegaskan, penerbangan yang mengangkut satu jenazah dan tiga penumpang itu, sudah dijalankan berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur) serta prinsip penerimaan kargo HUM (Human Remains).  

Penjelasan ini disampaikan Lion Air, terkait unggahan di media sosial mengenai kedatangan tiga penumpang dan satu jenazah yang berbeda waktu l, di Bandar Udara Pattimura, Ambon, Maluku.  

Baca juga : TKN Kritik Pernyataan Prabowo Soal Dana Pensiun Untuk Koruptor

"Sebelum HUM masuk ke acceptance desk, petugas di Bandar Udara Mali atau Bandar Udara Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur sebagai keberangkatan, sudah memastikan soal kepastian reservasi dalam rangka memastikan ruang kargo (space), jadwal keberangkatan, penerbangan lanjutan (connecting flight) dan kemasan yang sesuai syarat pengangkutan jenazah melalui angkutan udara," jelas Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima RMcoid.

Danang menambahkan, pihaknya telah melaksanakan penanganan menurut data aktual reservasi (pembelian tiket penumpang dan kargo) yang dilaporkan. Penerbangan tiga penumpang memiliki rute Alor – Kupang – Surabaya – Makassar – Ambon. Sementara HUM mempunyai penerbangan Alor – Kupang – Surabaya – Ambon.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sektor perjalanan: HUM dari Surabaya ke Ambon diterbangkan langsung (direct flight), sedangkan tiga penumpang dari Surabaya transit Makassar, untuk selanjutnya terbang ke Ambon.  

Baca juga : KNKT: Isi Rekaman CVR Lion Air JT 610 Beda Dengan Versi Reuters

HUM dan tiga penumpang bersamaan menggunakan Wings Air bernomor IW-1942. Pesawat mengudara dari Bandar Udara Mali pukul 09.55 WITA, dan mendarat pukul 10.35 WITA di Bandar Udara Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

HUM mendapatkan penanganan proses singgah dan ganti pesawat (transfer) ke Lion Air (kode penerbangan JT) nomor JT-693, yang berangkat tepat waktu (on time) pada 15.05 WITA dari Bandar Udara Eltari ke Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur (SUB).

Pesawat mendarat pukul 16.05 WIB.   Tiga penumpang dari Surabaya, terbang ke Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) dengan Lion Air nomor JT-880 pukul 22.25 WIB.

Baca juga : Presiden Beri Bantuan Pembangunan Rumah Korban

Setibanya di Makassar pada Rabu (8/5) pukul 00.55 WITA, penumpang dimaksud kemudian melanjutkan penerbangan dari Makassar pukul 03.42 WITA tujuan Ambon bernomor penerbangan sama. Pesawat tiba di Ambon pada pukul 06.04 WIT.  

Sedangkan untuk penanganan HUM memiliki waktu keberangkatan di hari berikutnya (08/ 05) yang dilayani penerbangan langsung Batik Air (kode penerbangan ID) nomor ID-6174. Pesawat dari Surabaya lepas landas pukul 07.34 WIB dan mendarat di Ambon pada 11.50 WIT. 

 "Lion Air Group saat ini masih mengumpulkan data dan informasi yang disampaikan berbagai pihak terkait guna dipelajari lebih lanjut," tutup Danang. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.