Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret 2025, Tahun Depan Beralih Dari Hisab Ke KHGT
- Kemenag Resmikan Program Beasiswa Zakat, Dorong Mustahik Lebih Berdaya
- Penerbangan Di Bandara Heathrow Inggris Sudah Mulai Pulih
- Legenda Tinju Dunia Big George Meninggal Dalam Usia 76 Tahun
- Siapkan 30 Ribu Rumah Nakes, Menteri PKP Rajin Tebar Rumah Subsidi

RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, tren pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen sebagai sinyal positif. Permintaan masih ada dan diharapkan akan terus meningkat.
"Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Darmawan, Senin (30/8).
Dalam mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, kata dia, Bank Mandiri telah melakukan penajaman strategi. Di mana strategi ini sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mulai menunjukkan kinerja positif.
Menurut Darmawan, ada tiga fokus dalam penajaman bisnis perseroan. Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale.
Baca juga : Keberlanjutan Bisnis Gas Bumi Perlu Dukungan Pemerintah
Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent. Terutama kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial, dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik.
Ketiga, lanjut Darmawan, Bank Mandiri akan mengakselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking. "Lewat strategi ini, Bank Mandiri optimis kredit secara bank only mampu tumbuh 6-7 persen pada akhir 2021. Tentunya dengan tetap memprioritaskan pertumbuhan secara berkualitas," ujarnya.
Komitmen ini salah satunya diwujudkan lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program andalan pemerintah, dalam menyediakan akses pelaku UMKM pada pembiayaan. Hingga Juni 2021, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 19,68 triliun atau 63,5 persen dari target 2021. Dengan jumlah penerima lebih dari 200 ribu debitor UMKM.
Bank Mandiri juga telah memberikan persetujuan restrukturisasi kepada lebih dari 548 ribu debitur dengan nilai persetujuan sebesar Rp 126,5 triliun. Dari nilai tersebut, hingga Juni 2021, total baki debet restrukturisasi Covid-19 sebesar Rp 96,5 Triliun. Di mana 62 persen dari total debitor restrukturisasi merupakan pelaku usaha UMKM.
Baca juga : Gaet Yokke, Bank Mandiri Hadirkan EDC Android Belanja Di Sogo Indonesia
Sementara itu, dari sisi pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,4 persen menjadi Rp 1.014,3 triliun di triwulan II-2021. Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13 persen menjadi Rp 534,2 triliun per akhir kuartal II-2021.
Sementara pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 20,1 persen menjadi Rp 98,3 triliun hingga kuartal II 2021. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas kredit yang cukup terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,08 persen turun 21 bps.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga kuartal II-2021 tumbuh 19,73 persen menjadi Rp 1.169,2 triliun, dengan komposisi dana murah sebesar 68,49 persen. Pertumbuhan dana murah terutama di dorong oleh pertumbuhan giro (bank only) sebesar 40,9 persen di triwulan II-2021.
"Keberhasilan Bank Mandiri dalam menjaga tren pertumbuhan dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund (CoF) Bank Mandiri secara YtD (bank only), menjadi 1,71 persen turun dari level 2,53 persen pada akhir tahun lalu," terang Darmawan.
Baca juga : Perangi Pinjol Ilegal, Bos OJK Siapkan Banyak Jurus
Solidnya kinerja finansial Bank Mandiri pada akhir triwulan II-2021 juga terlihat pada pencapaian laba bersih perseroan yang tumbuh 21,45 persen menjadi Rp 12,5 triliun. Terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50 persen menjadi Rp 35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27 persen menjadi Rp 15,94 triliun. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya