Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Biar Nggak Langka Lagi, Menperin Genjot Investasi Chip Semikonduktor

Selasa, 31 Agustus 2021 14:24 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelangkaan chip semikonduktor di dunia yang terjadi saat ini memberikan dampak kepada industri dalam negeri. Salah satunya industri otomotif. Akibatnya produksi mobil banyak terkendala. 

Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi pada tahun-tahun depan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan produksi chip semikonduktor bisa dilakukan di dalam negeri. Dengan begitu ketergantungan terhadap produk impor bisa berkurang.

Hal tersebut disampaikan Agus saat membuka webinar internasional tentang Peluang Industri Indonesia terkait Isu Global Chip Shortage yang digelar secara virtual, Selasa (31/8). Hadir pejabat Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan BPKM.

Baca juga : Mendag Harap Perdagangan Dan Investasi Meningkat

Menurut dia, untuk merangsang investasi chip semikonduktor di dalam negeri, dibutuhkan insentif fiskal maupun non fiskal. “Pemberian insentif akan mendorong mendorong investasi industri semikonduktor di Indonesia," ujar Politisi Golkar ini.

Menurut Agus, pandemi Covid-19 dan perang dagang Amerika Serikat dan China membuat pasokan chip semikonduktor langka. Kondisi ini berdampak pada industri otomotif, komputer, barang barang elektronik, dan perangkat telekomunikasi serta perangkat dengan feature Artificial Intelegence.

Namun, kata dia, strategi pembangunan industri semikonduktor perlu dilakukan dengan berbagai opsi pengembangannya. Hal ini mengingat industri ini membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mendirikan fabrikasi dan jumlah investasi yang cukup besar.

Baca juga : Menteri Agus Genjot Investasi Industri Hilirisasi Rumput Laut

Indonesia juga berkeinginan untuk ikut berpartisipasi dalam rantai nilai industri semikonduktor dunia melalui kerja sama dengan berbagai Mitra MultiNational Companies (MNCs) dan perusahaan startup di seluruh dunia yang meliputi industri Fabless, Foundry, IDM, dan OSAT ke Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektonika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan, Indonesia pernah memiliki industri chip semikonduktor pada tahun 1970-an. 

Produsen chip tersebut merupakan hasil investasi dari dua perusahaan Amerika Serikat, yakni Fairchild Semiconductor International dan National Semiconductor dengan nilai investasi 135 juta dolar AS. Perusahaan itu mulai berproduksi di Indonesia pada 1973.

Baca juga : Sukidi: Anak Muda, Jangan Lelah Mencintai Kebinekaan

"Indonesia tahun 1985 pernah mengekspor semikonduktor senilai 135 juta dollar AS, karena pada saat itu ada pabrik dari Amerika Serikat masuk ke Indonesia," kata Taufiek.

Namun, perusahaan tersebut hengkang dari Indonesia, tidak lama setelah ekspor berhasil dilakukan. Ini menyebabkan Indonesia menjadi negara pengimpor chip semi konduktor. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.