Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai mewaspadai keadaan fiskal Amerika Serikat (AS), termasuk mengenai debt ceiling atau batas utang pemerintah negara tersebut yang melonjak tinggi.
“Ini faktor yang harus terus diwaspadai,” katanya, dalam CIMB Niaga Forum Indonesia Bangkit, di Jakarta, Rabu (29/9), seperti dikutip Antara.
Sri Mulyani juga mewaspadai potensi terjadinya pengetatan kebijakan moneter atau tapering off dari Federal Reserve (The Fed) serta krisis yang sedang dialami raksasa properti di China yaitu Evergrande. Menurutnya, berbagai krisis tersebut akan memberikan dampak besar terhadap ekonomi global, termasuk dalam upaya pemulihan dari dampak Covid-19.
Ia menegaskan, Pemerintah akan terus menjaga pemulihan ekonomi domestik sekaligus melihat perkembangan krisis itu mengingat sifatnya yang sangat dinamis. “Sambil melihat dan menjaga pemulihan ekonomi domestik, kita tidak lengah terhadap perubahan global yang sangat dinamis. Saat ini maupun 2022,” tegasnya.
Ia menjelaskan, fokus Pemerintah melalui anggaran tahun depan adalah untuk sektor prioritas seperti sektor kesehatan, reformasi pendidikan, hingga jaminan sosial. “Kita akan lakukan belanja yang semakin efisien dan transfer ke daerah yang semakin berkualitas,” ujarnya.
Saat ini, utang AS sudah mencapai ambang batas yang ditetapkan, yaitu 28,4 triliun dolar AS. Pemerintah Joe Bidden, yang dikuasai Partai Demokrat, sudah mengusulkan Rancangan Undang-Undang yang akan menangguhkan plafon utang hingga Desember 2022.
Sayangnya, langkah ini deadlock. Sebab, Partai Republik, yang menguasai Senat, menolak beleid tersebut. Seperti dikutip Reuters, Selasa (28/9), Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen telah mengatakan, bila sampai 18 Oktober tak ada persetujuan, masalah ini berpotensi memicu krisis keuangan. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya