Dark/Light Mode

BI Ramal Keuangan Indonesia Tetap Terjaga Pada Semester II-2021

Selasa, 5 Oktober 2021 15:34 WIB
Bank Indonesia. (Foto: ist)
Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) menyebut, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada semester I-2021 tetap terjaga, meski masih dibayangi perkembangan kasus Covid-19. 

Hal tersebut terindikasi dari Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang terjaga dalam zona normal dan Indeks Kerentanan Sistem Keuangan (IKSK) yang membaik. 

Dimulainya program vaksinasi pada awal 2021 yang diikuti dengan penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan mobilitas menopang pemulihan ekonomi Indonesia. Pencapaian ini merupakan wujud nyata sinergi kebijakan dan koordinasi yang erat antara BI, pemerintah dan otoritas keuangan lainnya. 

"Upaya BI untuk terus mengoptimalkan bauran kebijakan juga turut memengaruhi keberhasilan dalam meredam dampak pandemi serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," jelas intisari Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 37 Bersinergi Mendorong Intermediasi, Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi yang diterbitkan Selasa (5/10).

Baca juga : Indonesian Day Obati Kerinduan Diaspora Indonesia Di Belanda

Dalam Buku KSK tersebut juga mencatat, intermediasi perbankan tercatat mulai tumbuh positif meskipun belum kuat, didorong oleh permintaan pembiayaan yang mulai meningkat seiring dengan membaiknya kinerja korporasi dan Rumah Tangga (RT). 

Selama semester I-2021, kredit tumbuh perlahan hingga berhasil mencapai angka positif 0,59 persen yoy pada akhir semester. Perkembangan ini antara lain ditopang oleh kinerja korporasi yang membaik, terutama korporasi berorientasi ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan global. 

"Meski masih terdapat kecenderungan penggunaan dana internal, namun korporasi pada beberapa sub-sektor Industri Pengolahan mulai mengindikasikan kebutuhan pendanaan eksternal, termasuk dari perbankan," terangnya.

Memasuki semester II-2021, stabilitas sistem keuangan Indonesia diperkirakan tetap terjaga, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. Ketahanan sistem keuangan diprakirakan tetap terkendali, sementara intermediasi masih akan terus didorong. 

Baca juga : Belarus Lihat Ekonomi Indonesia Berkembang Pesat

"BI memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 4-6 persen dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6-8 persen," sebut BI. 

Perkiraan kinerja penyaluran kredit tahun 2021 ini didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit. Namun, sejumlah tantangan tetap perlu diwaspadai, termasuk rencana kebijakan tapering The Fed. 

Bank Sentral akan terus mencermati dinamika perekonomian dan perkembangan penyebaran Covid-19 dalam merumuskan langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan. Berbagai upaya penguatan akan dilakukan untuk mendorong intermediasi, termasuk untuk menjawab tantangan peradaban baru pasca pandemi Covid-19. 

"Untuk itu BI akan terus melakukan Inovasi di aspek digital, inklusi ekonomi dan keuangan, serta ekonomi hijau," imbuhnya. 

Baca juga : Presdir Sun Life Indonesia Berbagi Cerita Menjadi Pemimpin ditengah Pandemi

Sinergi bauran kebijakan BI bersama dengan otoritas keuangan lain dan Pemerintah akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.