Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tahun 2030

PGE Targetkan Jadi Perusahaan Energi Hijau Kelas Dunia

Rabu, 6 Oktober 2021 19:08 WIB
Direktur Utama PGE Ahmad Subarkah Yuniarto
Direktur Utama PGE Ahmad Subarkah Yuniarto

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), bagian dari Sub Holding Power New Renewable Energy Pertamina, akan bertransformasi menjadi perusahaan energi hijau kelas dunia pada 2030. 

Direktur Utama PGE Ahmad Subarkah Yuniarto, mengatakan perlu upaya keras dan sangat banyak untuk bergerak menjadi sebuah perusahaan green energy kelas dunia.

Untuk itu, kapasitas pembangkit saat ini 672 MW akan ditumbuhkan menjadi 1.500 MW. Perusahaan juga berupaya menjadi perusahaan yang setara di global dengan revenue 1 miliar dolar AS pada 2030. 

“Kami ingin berkembang dan melakukan diversifikasi beyond geothermal energy dan mempunyai environment impact yang signifikan. Pada 2030 diharapkan kami bisa partisipasi dalam penurunan emisi lebih dari 8 juta ton per tahun,” kata Ahmad saat menjadi pembicara dalam DETalk bertajuk “Masa Depan Industri Panas Bumi di Tengah Glorifikasi Pengembangan EBT” yang digelar secara virtual, Rabu (6/10).  

Baca juga : Expo 2020 Dubai Perluas Perdagangan Indonesia Di Kawasan Teluk

Menurut Ahmad, tantangan pengembangan panas bumi adalah inovasi ke depan berupa beyond direct geothermal energy. Panas bumi bisa digunakan untuk katalis dekarbonisasi dan mencapai net zero emission pada 2060.

“Kami yakin panas bumi bisa jadi game changer dalam transisi energi dan upaya percepatan transisi energi,” katanya.

Selain Ahmad Yuniarto, hadir dalam diskusi virtual yang digelar Dunia-Energi itu, Direktur Utama PT Medco Power Indonesia Eka Satria Djalins; Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki F. Ibrahim; dan Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Priyandaru Effendi.  

Menurut Eka Satria, potensi panas bumi yang dimiliki di Indonesia bisa terus dikembangkan dan dioptimalkan dengan menyelesaikan tiga isu utama, yakni kebijakan, teknologi dan beyond electricity

Baca juga : Indonesia Digadang Jadi Pusat Produksi Halal Dunia

Dengan terjawab ketiga isu tersebut, panas bumi diharapkan bisa menjadi backbone energy ke depannya. 

Eka mengatakan potensi panas bumi di Indonesia sangat besar, namun realisasinya berupa Wilayah Kerja Panas Bumi yang sudah berproduksi masih sedikit.  

Untuk itu, semua stakeholder harus terlibat untuk menjawab dan menyelesaikan isu-isu yang ada dalam pengembangan panas bumi di Indonesia.  

Menurut dia, ada tiga hal yang harus didiskusikan. Pertama, kebijakan yang akan mendorong pertumbuhan perkembangan energi.

Baca juga : Menperin Targetkan RI Jadi Pusat Industri Halal

Selain itu, pengembang panas bumi harus memastikan teknologi yang dipraktekkan tepat guna, efisien, dan bisa menghasilkan energi yang efisien.

“Ketiga, kami harus melihat geothermal tidak hanya dari sisi produksi, namun juga beyond electricity,” kata dia. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.