Dark/Light Mode

Tahun 2030

PGE Targetkan Jadi Perusahaan Energi Hijau Kelas Dunia

Rabu, 6 Oktober 2021 19:08 WIB
Direktur Utama PGE Ahmad Subarkah Yuniarto
Direktur Utama PGE Ahmad Subarkah Yuniarto

 Sebelumnya 
Sementara itu, Riki mengungkapkan Indonesia memiliki visi 2045 harus berdikari dan pada momentum 100 tahun Indonesia merdeka harus mampu menciptakan ketahanan energi. 

“Kalau tidak sekarang dilakukan, akan terlambat. Ini tidak mudah, sama beratnya dengan pandemi Covid-19. Isu climate change juga sama tantangannya,” katanya.

Menurut Riki, untuk mengurangi uncertainty dari panas bumi, Pemerintah sudah banyak memberikan insentif. Pengembangan panas bumi memang mahal, sehingga dibutuhkan pengembang yang serius dan punya komitmen.

Baca juga : Expo 2020 Dubai Perluas Perdagangan Indonesia Di Kawasan Teluk

“Hal ini penting mengingat pengembangan geothermal itu membutuhkan biaya diawal,” kata dia.

Prijandaru mengatakan harus ada percepatan pengembangan panas bumi. Bagi API net zero emission akan bisa tercapai, dan panas bumi bisa berkontribusi besar apabila ada extraordiary effort.

“Kapasitas saat ini 2.175 MW, tahun ini ada tambahan 95 MW. Akhir tahun ini semoga ada tambahan dari PLTP Rantau Dedap Supreme Energy,” kata dia. 

Baca juga : Indonesia Digadang Jadi Pusat Produksi Halal Dunia

Sementara itu, Harris Yahya, Direktur Panas Bumi Direktorat EBTKE Kementerian ESDM saat memberikan keynote speech mengatakan potensi panas bumi 23,76 GW ada di Sumatera.

Indonesia mempunyai potensi panas bumi terbesar kedua setelah Amerika. saat ini sudah di eksplor untuk mengambil kandungan lithium untuk pengembangan panas bumi. 

“Panas bumi dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, pemandian air panas dan destinasi wisata, produksi hydrogen, pengeringan pada industri pertanian dan green house, aquaculture, pemanas dan pendingin, industri kertas, hingga makanan dan minuman,” katanya.

Baca juga : Menperin Targetkan RI Jadi Pusat Industri Halal

Harris mengatakan pembangkit panas bumi hingga 2035 ditargetkan ada tambahan 3.335 MW. Dan hal itu bisa dicapai kalau ada sinergi dan upaya dari semua pihak. 

“Regulasi sudah sangat lengkap, sudah identifikasi tantangan spesifik untuk panas bumi dan strateginya. Keterlibatan stakeholder sangat penting. Kami harap kita satu visi terkait hal ini. insentif pasti ada. Khusus panas bumi banyak insentif fiskal,” kata Harris. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.