Dark/Light Mode

Investor Tak Sabar Nusantara Sawit Sejahtera Melantai Di Bursa

Selasa, 12 Oktober 2021 18:51 WIB
Perkebunan sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS). (Foto: Ist)
Perkebunan sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) melepas saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO) untuk memperluas kapasitas bisnis dinilai tepat di tengah tingginya permintaan minyak nabati dunia, termasuk di dalam negeri.

Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, dalam memilih saham yang akan dikoleksi, umumnya investor memiliki tiga alasan. Pertama, kinerja keuangan perusahaan, Kedua, prospek bisnis dan Ketiga, tim manajemen.  Dari sisi kinerja keuangan, dia mengatakan secara umum kinerja keuangan perusahaan perkebunan relatif sangat baik saat ini. Bahkan banyak yang profitnya naik 100 persen hingga 200 persen.

Peningkatan keuntungan ditopang oleh kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO), serta peningkatan produktivitas tanaman dan pabrik pengolahan sawit. 

"Peluang emiten CPO di bursa saham dalam negeri masih sangat besar, meski banyak sentimen dari negara luar kampanye negatif dari negara-negara komoditas pesaing. Namun, dengan profitabilitas yang sebegitu bagus, seharusnya menarik dan sahamnya akan diserap investor dalam negeri," paparnya ketika dihubungi, Selasa (12/10).

Baca juga : Bisnis CPO Kian Moncer, Nusantara Sawit Sejahtera Segera IPO

Apalagi, kenaikan harga CPO terus berlanjut. Sekarang ini, kenaikan harga CPO lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga pada saat terjadi booming komoditas sekitar 7 tahun lalu. Kondisi ini menunjukkan sisi kinerja keuangan perkebunan sawit amat prospektif.  

Dari sisi prospek bisnis, Suria mengatakan, umur tanaman sawit di kebun NSS relatif muda sehingga masa produktivitas tinggi masih panjang. Menurutnya, kondisi ini berbeda dengan emiten sawit yang sudah melakukan listing terlebih dahulu di pasar saham domestik karena banyak yang sudah masuk masa replanting tanaman.  

Dari sisi industri, Suria menerangkan, prospek bisnis CPO masih akan sangat besar di masa mendatang. Sawit adalah tanaman yang bisa memastikan mampu memenuhi kebutuhan minyak sawit dunia karena produktivitas tanaman, dari sisi luas lahan yang digunakan, sangat tinggi, jika dibandingkan tamaman penghasil minyak nabati lain.  

Selain itu, tambahnya, hanya segelintir negara di dunia bisa menjadi penghasil minyak sawit mentah karena syarat tumbuh tanaman hanya seuai dengan iklim di beberapa negara, seperti Indonesia dan Malaysia.

Baca juga : 9 Lompatan Besar Kemnaker Demi Sejahterakan Bumi Cendrawasih

Suria menjelaskan, kriteria ketiga yang dicari investor adalah dari sisi key person dan founder NSS yang sudah dikenal jago di bidang CPO, yaitu Teguh Patriawan karena sudah dikenal di industri sawit mampu menghasilkan tanaman dan CPO berkualitas tinggi.

"Pak Teguh Patriawan sudah banyak bangetlah pengalamannya. Di kalangan pelaku industri sawit, sudah sangat disegani atau diakui kemampuannya. Dari usia tanaman muda sangat menarik untuk berinvestasi. Produksinya sedang bagus-bagusnya. Jadi akan lebih menarik bagi investor," papar Suria.

Secarat terpisah, Direktur Utama dan Pendiri Nusantara Sawit Sejahtera Teguh Patriawan mengemukakan, masa produktif kelapa sawit kebun NSS masih sangat panjang.

Dari sisi kualitas, mutu CPO yang dihasilkan premium karena memiliki asam lemak bebas di bawah 3 persen. Mengenai kampanye hitam terhadap CPO, dia menjelaskan isu negatif dapat dijawab dengan data akurat dan konsisten menerapkan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga : Puan Harap Terminal Baru Bandara Mopah Permudah Akses Transportasi Rakyat

Rencana NSS go public selain untuk meningkatkan kapasitas bisnis, juga untuk memastikan perusahaan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, transparan, dan akuntabel. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.