Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

eFishery Kerek Produktivitas Perternak Ikan Tulungagung

Selasa, 19 Oktober 2021 12:27 WIB
Peternak ikan mengunakan eFishery. (Foto: ist)
Peternak ikan mengunakan eFishery. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Perwakilan Badan Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Indonesia, Rajendra Aryal memuji, inovasi teknologi dan digitalisasi seperti e-agriculture yang dikembangkan oleh akademisi dan industri di Indonesia. 

Menurut dia, inovasi dan digitalisasi membantu petani dan konsumen mengatasi masalah kerawanan pangan, masalah gizi, dan berkurangnya sumber daya alam.

Hal tersebut dikatakan Rajendra Aryal saat diskusi virtual dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada 13 September 2021 lalu, 

Co-founder dan CEO eFishery, Gibran Huzaifah, percaya dengan penerapan teknologi akan membawa dampak positif, begitupun di industri akuakultur yang menjadi fokus kami. Ketersediaan nutrisi yang terjangkau dan proses produksi pangan yang berkelanjutan bisa menjadi solusi untuk masalah ini. 

Baca juga : Krisis Komponen, Produksi Honda Terganggu

“Dan perikanan punya potensi sangat besar untuk mengambil peranan penting dalam mewujudkan hal tersebut,” ujarnya, Selasa (19/10).

Gibran menjelaskan, eFishery selalu menjadi solusi untuk mengatasi masalah fundamental dalam industri akuakultur dengan menyediakan teknologi yang terjangkau. Salah satunya melalui aplikasi eFisheryKu yang baru saja diperkenalkan pada bulan Agustus lalu. 

Menurutnya, aplikasi ini merupakan aplikasi koperasi digital sebagai pendukung bisnis budidaya ikan di Indonesia. Dengan menggunakan data dan teknologi, eFishery berkomitmen membantu para pembudidaya ikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas budidayanya, lebih mudah untuk mendapatkan permodalan, serta mendapatkan akses untuk memperluas pasar.

Salah satu daerah di Indonesia yang melek teknologi dalam praktik budidaya perikanan adalah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kabupaten ini termasyhur sebagai daerah penghasil ikan konsumsi seperti patin, lele, gurami, tombro, nila hitam, dan tawes. 

Baca juga : Irigasi Dongkrak Produktivitas Pertanian Tabanan

Tercatat ada 12.220 orang pembudidaya ikan yang menggantungkan mata pencahariannya dari ikan konsumsi di 12 kecamatan seperti Ngunut, Rejotangan, Sumbergempol, Boyolangu, Kedungwaru, Ngantru, dan Kauman. Sedangkan untuk budidaya ikan di air deras bisa ditemui di Kecamatan Pagerwojo dan Sendang.

Menurut Gibran, meskipun tinggal di daerah berstatus Sentra Perikanan Budidaya, namun para pembudidaya ikan dari Tulungagung tidak lepas dari masalah klasik tingginya biaya produksi akibat harga pakan yang mahal. 

Padahal pakan merupakan komponen utama dalam struktur budidaya perikanan. Ditambah dengan cukup seringnya ikan hasil panen tidak bisa dijual akibat fluktuasi harga yang cenderung merugikan pembudidaya.

Hal tersebut diakui oleh Muktasim, salah seorang pembudidaya ikan patin dari Tulungagung. Dalam kondisi sulit seperti itu, para pembudidaya tidak memiliki pilihan lain kecuali menjual ikan dengan harga yang ditentukan sepihak oleh pembeli.

Baca juga : Lestari Harap Pandemi Terkendali, Produktivitas Meningkat

Kondisi seperti itu tidak asing karena Muktasim sudah mengalaminya sejak 1996 lalu, saat dirinya pertama kali menekuni profesi sebagai pembudidaya ikan. Hal tersebut berubah sejak 2019, ketika seorang temannya memperkenalkan metode budidaya ikan berbasis teknologi yang diusung eFishery.

“Bergabung dengan eFishery ada banyak manfaat yang saya rasakan. Terutama mereka memberikan solusi masalah pakan berupa efisiensi pakan menggunakan mesin pelontar otomatis dan pinjaman pakan, serta membantu membuka jaringan pemasaran,” ujar Muktasim, Jumat (15/10).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.