Dark/Light Mode

Naik 9,74 Persen, Penyaluran Kredit BRI Kuartal III Capai Rp 1.026 T

Rabu, 27 Oktober 2021 11:58 WIB
Direktur Utama BRI, Sunarso. (Foto: ist)
Direktur Utama BRI, Sunarso. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Sunarso bilang, solidnya kinerja BRI dari sisi penyaluran kredit dan pendanaan membuat aset perseroan terus tumbuh. Hingga akhir kuartal III tercatat aset BRI mencapai Rp 1.619,77 triliun atau tumbuh 11,87 persen yoy. 

"Laba BRI secara konsolidasi per September 2021 tercatat Rp 19,07 triliun atau tumbuh 34,74 persen yoy. Tapi kalau BRI saja, laba lebih dari Rp 20 triliun, ini karena konsolidasi dari anak usaha kami yakni, BRI Agro yang mencatat rugi, sehingga harus kami selesaikan terlebih dahulu," jelas Sunarso.

Hal ini merupakan buah dari hasil strategi BRI yang terus menekankan pada sustainability dan pencadangan pada saat kondisi ekonomi belum pulih sepenuhnya akibat pandemi.

Baca juga : Tumbuh 8 Persen, Jumlah Uang Beredar Capai Rp 7.287 T

Index Bisnis UMKM

Di kesempatan yang sama, Sunarso juga menyampaikan hasil riset Indeks Bisnis UMKM pada kuartal III-2021. Indeks Bisnis UMKM, yang sebelumnya bernama BRI Micro & SME Index (BMSI), merupakan indeks pertama yang merekam kondisi UMKM secara rutin di Indonesia. 

Melalui indeks ini, bisa diketahui kinerja pelaku UMKM pada kuartal tertentu, dan ekspektasi mereka dalam kurun waktu tiga bulan kedepan. Hasil Survei Aktivitas Bisnis UMKM pada kuartal III-2021 tercatat menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Baca juga : Kabar Baik, 75 Persen Masyarakat Kini Rajin Cuci Tangan

"Ini disebabkan oleh adanya meningkatnya kasus penularan infeksi Covid-19 akibat second wave pada periode Juni dan Juli lalu," jelas Sunarso. 

Pemberlakuan PPKM Mikro Darurat yang menyebabkan aktivitas dan omset usaha yang menurun, sehingga menyebabkan indikator kegiatan usaha lainnya seperti pemesanan dan persediaan barang input serta penggunaan tenaga kerja pun ikut menurun.

Namun, pelaku UMKM kembali sangat optimistis menyongsong kuartal IV-2021 karena pandemi Covid semakin terkendali, disertai dengan relaksasi PPKM Mikro dan pembukaan kembali kegiatan usaha. 

Baca juga : Naik 2,7 Persen, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 6.023,3 T

"Hal tersebut tergambar dalam ekspektasi Indeks Bisnis UMKM yang naik signifikan 49,8 persen ke level 132,0 (jauh di atas 100),” imbuhnya.

Dalam hasil riset ini juga menunjukkan fakta bahwa meskipun sangat terdampak pandemi, namun pelaku UMKM cukup kuat bertahan dan resilien terhadap krisis yang terjadi. 

Tercatat hanya 20 persen pelaku UMKM yang pernah berhenti beroperasi selama periode pandemi, yakni pada Maret 2020 hingga September 2021. Sementara sisanya yakni sebesar 80 persen UMKM terus mempertahankan dan menjalankan bisnisnya di tengah kondisi yang menantang. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.