Dark/Light Mode

Ada Diskon PPnBM, Pembiayaan Adira Finance Capai Rp 18 T

Sabtu, 30 Oktober 2021 07:02 WIB
Adira Finance. (Foto: ist)
Adira Finance. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan pemerintah memperpanjang insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPNBM 100 persen berdampak pada meningkatkan penjualan mobil. Dengan melonjaknya penjualan mobil, kinerja Adira Finance pun ikut bangkit lagi.

Januari-September 2021, penjualan mobil baru dan sepeda motor baru berhasil tumbuh masing-masing sebesar 69 persen dan 31 persen menjadi 628 ribu unit dan 3,8 juta unit.

“Seiring meningkatnya penjualan pada industri otomotif, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru hingga September sebesar Rp 18,1 triliun, naik 36 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu,” ujar Presiden Direktur, Hafid Hadeli dalam paparannya, Jumat (29/10).

Sementara itu, Piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan tercatat masih menurun sebesar 13 persen menjadi Rp 39,9 triliun di September 2021. Penurunan disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru karena penjualan belum kembali ke tingkat pre-covid.

Baca juga : Naik 9,74 Persen, Penyaluran Kredit BRI Kuartal III Capai Rp 1.026 T

Di tengah pandemi Covid-19 di tahun 2021, kata dia, Adira Finance telah melakukan beragam inovasi dalam menanggapi perubahan pasar dan perilaku konsumen dimana adopsi digitalisasi semakin cepat di masa-masa ini. Bertepatan dengan momentum HUT ke- 31, Adira Finance akan meluncurkan aplikasi mobile Adiraku versi 2.0.

Disamping itu, Adira Finance juga mendorong konsumen menjadi lebih aktif dalam menggunakan platform digital seperti Momobil.id, momotor.id, serta dicicilaja.com sebagai alternatif dalam mengakuisisi pembiayaan baru serta konsumen baik existing maupun konsumen baru. 

“Hingga September 2021, jumlah konsumen yang telah mengunduh aplikasi Adiraku hampir sekitar 1,8 juta konsumen dan jumlah konsumen yang terdaftar sekitar 736 ribu konsumen” kata Hafid.

Dari sisi keuangan, perusahaan membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 6,6 triliun, turun 17 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu, terutama karena penurunan piutang pembiayaan. Sementara itu, beban bunga turun sebesar 25 persen menjadi Rp 2,2 triliun sejalan adanya penurunan pada jumlah pinjaman. 

Baca juga : Tumbuh 8 Persen, Jumlah Uang Beredar Capai Rp 7.287 T

Hasilnya, pendapatan bunga bersih tercatat turun 11 persen menjadi Rp 4,2 triliun. Sementara margin bunga bersih meningkat menjadi 13,1 persen dari periode sama tahun lalu 12,1 persen. 

Beban operasional Perusahaan naik sebesar 3 persen menjadi Rp 2,7 triliun. Sementara cost of credit menurun sebesar 18 persen menjadi Rp1,1 triliun. Rasio NPF tercatat sebesar 2,8 persen dari piutang yang dikelola pada September 2021, menurun bila dibandingkan dengan kuartal I-2021 sebesar 3,0 persen. 

Secara keseluruhan, laba bersih perusahaan setelah pajak dibukukan sebesar Rp 753,3 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity(ROE) Perusahaan masing-masing tercatat menjadi sebesar 3,7 persen dan 12,6 persen dalam sembilan bulan 2021. 

Adira Finance  terus memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak Covid-19. Per September 2021, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi ada sebanyak 831 ribu kontrak atau sekitar Rp 19.0 triliun mewakili sekitar 36 persen dari piutang yang dikelola per Februari 2020. 

Baca juga : Airlangga: Realisasi Perlindungan Sosial Capai Rp 117,3 Triliun

Saat ini, sekitar 85 persen dari pinjaman nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.