Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Inilah 5 Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025

Senin, 27 Mei 2019 11:29 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo saat membuka Seminar Internasional bertema
Gubernur BI Perry Warjiyo saat membuka Seminar Internasional bertema "Digital Transformation for Indonesian Economy" di Jakarta, Senin (27/5). (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memaparkan Lima Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, untuk memastikan berkembangnya arus digitalisasi dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif.

Visi ini merupakan respon atas perkembangan digitalisasi, yang mengubah lanskap risiko secara signifikan. Yaitu meningkatnya ancaman siber, persaingan monopolistik, dan shadow banking yang dapat mengurangi efektivitas pengendalian moneter, stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran.

Hal ini disampaikan Perry, saat membuka Seminar Internasional bertema “Digital Transformation for Indonesian Economy” di Jakarta, Senin (27/5).

Baca juga : Polisi Sita Barang Bukti untuk Aksi 22 Mei

Menurutnya, ada lima hal yang dijabarkan dalam Visi SPI 2025. Pertama, mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional, sehingga menjamin fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung inklusi keuangan. Kedua, mendukung digitalisasi perbankan sebagai lembaga utama dalam ekonomi-keuangan digital, baik melalui open-banking ataupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan. 

Ketiga, menjamin interlink antara Fintech dengan perbankan, untuk menghindari risiko shadow banking, melalui pengaturan teknologi digital (seperti Application Programming Interface-API), kerja sama bisnis, maupun kepemilikan perusahaan. Keempat, menjamin keseimbangan antara inovasi dengan consumers protection, integritas dan stabilitas, serta persaingan usaha yang sehat melalui penerapan Know Your Customer (KYC) & Anti-Money Laundering / Combating the Financing of Terrorism (AML/CFT), kewajiban keterbukaan untuk data/informasi/bisnis publik, dan penerapan reg-tech & sup-tech dalam kewajiban pelaporan, regulasi dan pengawasan.

Kelima, menjamin kepentingan nasional dalam ekonomi-keuangan digital antar negara, melalui kewajiban pemrosesan semua transaksi domestik di dalam negeri dan kerja sama penyelenggara asing dengan domestik, dengan memperhatikan prinsip resiprokalitas.

Baca juga : Inilah 4 Lokasi Rencana Aksi Demo Hari Ini

"Kelima Visi SPI 2025 itu akan diwujudkan melalui lima inisiatif. Baik yang akan diimplementasikan secara langsung oleh Bank Indonesia sesuai tugas dan kewenangannya, ataupun melalui kolaborasi dan koordinasi yang produktif dengan kementerian dan lembaga terkait beserta industri," jelas Perry dalam keterangan resminya.

Sebagai langkah awal transformasi digital dalam Sistem Pembayaran Indonesia, sekaligus membantu percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital, BI menggelar soft launching QR Code Indonesia Standard (QRIS).

Hadirnya QRIS tersebut, memungkinkan pembayaran melalui QR akan terinterkoneksi dan terinteropabilitas, dengan menggunakan satu standar QR Code. "Dalam tahap awal, BI memperkenalkan QRIS untuk Merchant Presented Mode (MPM), dan akan mulai diimplementasikan pada Semester II – 2019," tutup Perry. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.