Dark/Light Mode

Triwulan I 2019, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,07 Persen

Senin, 6 Mei 2019 15:08 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto (depan). (Foto: Humas Setkab RI).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto (depan). (Foto: Humas Setkab RI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perekonomian Indonesia bila dibandingkan dengan triwulan I-2018 (y-on-y) pada triwulan I-2019 tumbuh 5,07 persen.

Disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (6/5) siang, “Pertumbuhan ini didukung semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Perusahaan sebesar 10,36 persen; diikuti Jasa Lainnya sebesar 9,99 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 9,03 persen; dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 8,95 persen."

Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2019 (y-on-y), menurut Kepala BPS itu, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 0,83 persen; diikuti Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,70 persen; Konstruksi sebesar 0,59 persen; dan Informasi dan Komunikasi sebesar 0,47 persen.

Baca juga : Koalisi Indonesia Kerja di DPR Bisa Bertambah Lagi

Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia dari lapangan usaha lainnya sebesar 2,48 persen.

Suhariyanto memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2019 terhadap triwulan IV-2018 (q-to-q) diwarnai faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh ekspansif sebesar 14,10 persen.

Pertumbuhan positif juga terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 3,33 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 2,77 persen; Real Estat sebesar 2,52 persen; Jasa Perusahaan sebesar 2,44 persen; dan beberapa lapangan usaha lainnya.

Baca juga : HSBC Ramal Ekonomi Indonesia Bakal Melesat

Namun, pertumbuhan lapangan usaha tersebut di atas tidak cukup menahan terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2019 sebesar 0,52 persen.

“Hal ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan pada beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar seperti: Konstruksi; Pertambangan dan Penggalian; Transportasi dan Pergudangan; dan Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib,” jelas Suhariyanto.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2019 terhadap triwulan I-2018 (y-on-y) terjadi pada hampir semua komponen.

Baca juga : Perbaikan Sistem Kelistrikan Bengkulu Sudah Capai 74,38 Persen

Pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 16,93 persen; diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 5,21 persen; dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,03 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.