Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rupiah Bangkit Di Tengah Tekanan Tapering The Fed

Jumat, 5 November 2021 09:42 WIB
Rupiah Bangkit Di Tengah Tekanan Tapering The Fed

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan, nilai tukar rupiah dibuka menguat pagi ini sebesar 0,05 persen di level Rp 14.358 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin Rp 14.366 per dolar AS.

Mata uang Asia juga bergerak variatif. Peso Filipina naik 0,1 persen, yen Jepang 0,09 persen.

Namun Won Korea Selatan turun 0,24 persen, ringgit Malaysia melemah 0,14 persen, baht Thailand minus 0,08 persen, yuan China turun 0,06 persen, dolar Singapura minus 0,02 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Baca juga : Digebuk Tapering The Fed, Rupiah Sempoyongan

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya terpantau menguat tipis 0,01 persen ke level 94,352.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro stagnan di level Rp 16.570, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,03 persen ke level Rp 19.352, dan terhadap dolar Australia naik 0,14 persen ke level Rp 10.597.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah akan terus melemah terhadap dolar AS di periode krusial tapering The Fed ini.

Baca juga : Peduli Jaringan Tenaga Rakyat Berbagi Ke Kampung PLTU Priok

Kemarin investor masih mencerna keputusan kebijakan terbaru dari Federal Reserve AS, yang akan memulai pengurangan aset atau tapering off mulai bulan ini.

“Tapi sepertinya pengaruh keputusan tapering off akan berpengaruh pada rupiah sifatnya sementara. Paling 5 hari kerja harga akan terkoreksi kemudian harga akan stabil,” jelas Ibrahim dalam riset yang dikutip Jumat, (5/11).

Kecuali keputusan tapering diikuti dengan The Fed mengumumkan akan menaikan suku bunga, ceritanya akan beda lagi. Hal ini akan membuat ekonomi negara lain juga bergejolak.

Baca juga : AS Akui Covid-19 Di Sini Rendah, Tapi Kita Jangan Terlena

Untungnya, ekonomi AS juga terpengaruh karena ada andil dari krisis energi, yang membuat harga gas alam naik, ini akan membahayakan Pemerintah AS, karena Pemerintah AS mesubsidi gas hampir 60 persen, sehingga Bank sentral akan berpikir ulang untuk menaikan suku bunga.

Ibrahim memproyeksi mata uang rupiah bergerak berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.340-Rp 14.390 per dolar AS sepanjang hari ini. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.